Damaskus, Purna Warta – Tentara Suriah mengatakan telah mengaktifkan pertahanan udara miliknya untuk melawan serangan udara musuh di selatan negara itu dan mencegat sebagian besar rudal.
Media-media lokal di Suriah melaporkan pada Kamis pagi (16/12) bahwa pertahanan udara tentara Suriah menghadapi target musuh di langit dekat Damaskus.
Baca Juga : Koalisi Saudi Umumkan Operasi Drone Pasukan Yaman
Kantor berita Sputnik tentang ini melaporkan bahwa: Menurut laporan lokal, pertahanan udara telah diaktifkan di dekat Damaskus, ibukota Suriah, dan telah mencegat beberapa rudal musuh.
Media Rusia ini menambahkan: Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa serangan Kamis pagi tampaknya menargetkan daerah yang berdekatan dengan Bandara Internasional Damaskus.
Beberapa saat kemudian, kantor berita negara Suriah (SANA) mengkonfirmasi berita tersebut, mengutip sumber militer Suriah, menjelaskan: Sekitar pukul 12:50 pagi ini, musuh Israel menembakkan rudal dari Golan Suriah yang diduduki, menargetkan daerah-daerah di Suriah selatan di mana pertahanan udara kami melawan rudal yang menyerang dan menembak jatuh sebagian besar rudal.
Baca Juga : Serangan Rudal Tentara Yaman ke Pangkalan Udara Raja Khalid di Arab Saudi
Tentara Suriah juga mengumumkan bahwa seorang tentara Suriah telah tewas akibat serangan udara Israel.
Pemerintah Suriah telah berulang kali menyatakan bahwa rezim Zionis dan sekutu regional dan baratnya mendukung kelompok teroris takfiri yang berperang melawan pemerintah Suriah. Tentara Suriah telah berulang kali menemukan senjata dan amunisi buatan Israel dari kelompok teroris yang berbasis di Suriah.
Jet-jet tempur Zionis Israel secara berkala meluncurkan serangan rudal ke sasaran di timur dan barat laut Suriah, menggunakan wilayah udara Lebanon atau melalui Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Baca Juga : Menlu Iran kepada Hamas: Akar Masalah di Timur Tengah adalah Israel
Penjaga perdamaian PBB yang berbasis di Lebanon telah berulang kali melaporkan bahwa rezim Zionis Israel melanggar resolusi PBB setiap hari dan melanggar wilayah udara Lebanon.