Damaskus, Purna Warta – Pertahanan udara Suriah dan Rusia terlibat dalam serangan yang diduga dilakukan Israel pada 3 Oktober, yang menargetkan gudang amunisi di dekat kota Jablah di provinsi Latakia, dekat dengan pangkalan militer Rusia terbesar di Suriah, pangkalan udara Hmeimim.
Baca juga: Hizbullah Melakukan Serangan Luas terhadap Posisi Militer Israel
“Pesawat tak berawak tak dikenal melakukan serangan udara yang menargetkan gudang amunisi di dekat kota Jablah di pedesaan Latakia, yang menyebabkan kehancuran gudang dan ledakan besar yang terdengar dari jauh,” klaim Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris.
SOHR mengindikasikan tidak jelas apakah pesawat tak berawak tersebut diluncurkan dari wilayah Suriah atau laut. Laporan lokal menunjukkan serangan tersebut melibatkan pesawat tak berawak, pesawat tempur, dan kapal perang.
Kapal perang dan pesawat yang diyakini milik Israel melakukan operasi tersebut, menurut SOHR, seraya menambahkan bahwa pasukan Suriah dan Rusia menanggapi serangan rudal tersebut selama lebih dari 40 menit.
Gudang yang menjadi sasaran serangan Israel terletak di dekat pangkalan udara Hmeimim milik Rusia, instalasi militer Rusia terbesar di Suriah.
Insiden ini menyusul serangan udara Israel di lingkungan Mezzeh di Damaskus pada tanggal 2 Oktober, yang menewaskan tiga warga sipil dan melukai beberapa lainnya, menurut kantor berita pemerintah Suriah, SANA.
Sehari sebelumnya, serangan udara Israel menargetkan wilayah-wilayah di Damaskus, yang mengakibatkan kematian beberapa orang, termasuk jurnalis Safaa Ahmad.
Serangan udara ini terjadi di tengah kampanye besar-besaran Israel di Lebanon, termasuk Beirut, serta serangan lanjutan di Gaza, yang menjadi sasaran Israel setiap hari.
Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Udara Besar-besaran di Pinggiran Kota Beirut
Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan tersebut, dengan menyatakan, “Untuk kedua kalinya dalam dua hari, entitas Zionis melakukan kejahatan lain, menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di daerah padat penduduk di Damaskus, menewaskan tiga warga sipil, melukai banyak lainnya, dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.”
Kementerian tersebut kembali menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan, mengutuk agresi kriminal Israel di Suriah dan wilayah tersebut. Kementerian tersebut juga mendesak masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.