Damaskus, Purna Warta – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan udara Suriah telah menghancurkan keempat rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel.
Vadim Kulit, wakil direktur Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, mengatakan dua jet tempur F-16 Israel menembakkan empat peluru kendali ke daerah-daerah di provinsi Homs Suriah pada pagi hari 22 Juli.
Baca Juga : Sanksi adalah Penyebab Krisis Ekonomi Suriah
Dia menambahkan bahwa semua rudal yang ditembakkan oleh jet-jet tempur Israel dicegat dan dihancurkan oleh rudal pertahanan Angkatan Bersenjata Suriah yang dilengkapi dengan rudal Buk M2E Rusia.
Sumber-sumber lokal di Suriah melaporkan pada Kamis pagi bahwa pertahanan udara negara itu menghadapi target ofensif di langit Homs.
Al-Arabiya juga mengklaim, mengutip sumber, bahwa pangkalan udara al-Shairat di Homs telah menjadi sasaran serangan udara.
Kantor berita resmi Suriah, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Pertahanan udara kami telah menembak rudal-rudal yang ditembakkan oleh jet-jet tempur Israel ke langit Homs, dan beberapa di antaranya berhasil dihancurkan.”
Baca Juga : Reaksi Resmi Pertama Suriah terhadap Agresi Rezim Zionis Baru-Baru Ini
Ini adalah malam kedua berturut-turut wilayah Suriah menjadi sasaran rezim Zionis.
Pada Rabu pagi 21/7, kantor berita resmi Suriah melaporkan bahwa rezim Zionis telah menyerang daerah selatan Aleppo, dan televisi Suriah melaporkan pertahanan udara negara itu telah menghalau agresi rezim Zionis.
Jet-jet tempur Zionis secara berkala meluncurkan serangan rudal ke sasaran di timur dan barat laut Suriah, menggunakan wilayah udara Lebanon atau melalui Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Pasukan penjaga perdamaian PBB yang berbasis di Lebanon telah berulang kali melaporkan bahwa rezim Zionis melanggar resolusi PBB setiap hari dan melanggar wilayah udara Lebanon.
Baca Juga : Terungkap! Inggris Gelontorkan Dana Rp. 7 Triliun untuk Teroris demi Penggulingan di Suriah
Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, rezim Zionis menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan di Suriah.
Pada tahun 1974, PBB membentuk pasukan penjaga perdamaian untuk memantau gencatan senjata antara pihak Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.