Teheran, Purna Warta – Kemlu Iran telah membuat pengaturan untuk partisipasi warga negara Iran di luar negeri dalam pemilihan presiden mendatang, kata juru bicara kementerian tersebut.
Baca juga: Ayatullah Khamenei: Tingginya Partisipasi Pemilu Menjadi Sumber Kebanggaan bagi Iran
Berbicara dalam jumpa pers pada hari Rabu, Nasser Kanaani mengatakan Kementerian Luar Negeri telah melaksanakan setiap rencana yang diperlukan untuk memungkinkan warga negara Iran untuk mengambil bagian dalam pemilihan presiden di luar negeri.
Ia mengatakan surat suara telah dikirim ke tempat pemungutan suara di luar negeri, karena pemilihan akan diadakan pada hari Jumat.
Jubir Kemlu Iran itu juga menunjuk pada “koordinasi formal” dengan otoritas Saudi untuk memungkinkan partisipasi jemaah haji Iran dalam pemilihan presiden.
Dalam komentarnya pada Rabu pagi, Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengatakan bahwa Arab Saudi sejauh ini belum bekerja sama dengan Iran dalam proses kehadiran jamaah haji dalam pemungutan suara dan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah membuat Rencana B, yang memerlukan persetujuan Dewan Konstitusi.
Vahidi mencatat bahwa lebih dari 61 juta orang akan memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan umum pada hari Jumat.
Iran akan mengadakan pemilihan presiden nasional pada tanggal 28 Juni. Pemungutan suara akan berlangsung setahun lebih cepat dari jadwal, karena Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada tanggal 19 Mei.
Dalam sambutannya pada hari Selasa, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei menekankan bahwa kunci kebanggaan nasional dalam pemilihan umum terletak pada partisipasi publik yang maksimal dan pemilihan kandidat yang paling memenuhi syarat.
Baca juga: Nasrallah Akan Berpidato di Acara Penghormatan Mendiang Presiden Iran
“Alasan desakan dan penekanan pada partisipasi maksimal dalam pemilihan umum adalah bahwa dampak terpenting dari jumlah pemilih yang tinggi adalah bahwa hal itu membawa kehormatan bagi Republik Islam,” kata Pemimpin tersebut.