Damaskus, Purna Warta – Kelompok teroris Maghaweir Al-Thowra, yang beroperasi secara terbuka dan langsung berada di bawah pengawasan militer AS di Suriah, telah mengalami perpecahan dan perselisihan yang parah.
Pelengseran pemimpin kelompok teroris Maghaweir Al-Thowra di Suriah oleh koalisi Amerika telah menyebabkan perselisihan dan protes keras di antara anggota kelompok ini.
Baca Juga : Ayatullah Khamenei: Kerusuhan Dengan Kekerasan Di Iran Direncanakan Oleh AS Dan Rezim Zionis
Markas besar kelompok ini berada di dalam pangkalan militer Amerika Serikat Al-Tanf, di mana kelompok teroris ini telah memilihnya sebagai markas utama mereka di tenggara Suriah di segitiga perbatasan Irak, Yordania dan Suriah.
Pemerintah Suriah dan Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa tanggung jawab atas semua tindakan kelompok teroris Maghaweir al-Thowra ada di pundak tentara Amerika.
Menurut situs web Enab Baladi, koalisi Amerika di Suriah Minggu lalu mencopot Muhannad al-Tallaa dari komando kelompok Maghaweir Al-Thowra dan menunjuk Mohammed Farim al-Qasim sebagai komandan baru kelompok ini.
Menyusul tindakan koalisi Amerika ini, halaman Facebook Maghaweir al-Thowra menulis dalam sebuah pernyataan yang mengutip beberapa komandan kelompok ini: Kami menolak campur tangan asing dalam menentukan komandan kelompok Suriah.
Dalam pernyataan ini juga disebutkan bahwa kelompok ini dengan tegas menolak pemilihan Muhammad Farid Al-Qasim menggantikan Muhannad al-Tallaa. Menurut pernyataan tersebut, Farid al-Qasim yang hingga saat ini menjadi komandan kelompok Brigade Syuhada Al-Qaritin, tidak pernah menjadi anggota Maghaweir al-Thowra.
Baca Juga : Dewan Federal Rusia Meratifikasi Perjanjian Tentang Penerimaan Entitas Baru
Di sisi lain, sejumlah komandan Maghaweir al-Thowra mengumumkan dalam sebuah video bahwa mereka menentang pencopotan pemimpin mereka. Mereka menyatakan jijik bahwa koalisi Amerika telah secara sewenang-wenang dan sepihak mencopot pemimpin Maghaweir al-Thowra dan tidak berunding dengan mereka.
Namun terlepas dari penentangan ini, pemimpin baru Farid al-Qasim Minggu lalu bertemu dengan komandan pasukan Amerika di Irak dan Suriah, dan pejabat Amerika ini mengucapkan selamat kepadanya atas pemilihannya.
Para penentang Farid al-Qasim mengatakan bahwa dia berada di pangkat kapten militer dan tidak dapat menjadi komandan mereka, tetapi Farid al-Qasim menyebut dirinya sebagai Kolonel dalam pertemuan dengan komandan Amerika ini.
Namun, mengenai alasan pemecatan Muhannad al-Tallaa dari komando kelompok Maghaweir al-Thowra, sumber oposisi Suriah mengatakan kepada situs web Enab Baladi bahwa alasan pemecatannya adalah perjalanannya yang tidak terkoordinasi ke Irak untuk mengoordinasikan pembukaan persimpangan “Al-Zouriya”.
Namun, keputusan Amerika untuk mencopotnya langsung ditentang oleh beberapa komandan kelompok Maghaweir al-Thowra, dan setelah pengumuman keputusan ini, sebuah pertemuan mendesak diadakan di antara para komandan dan peringatan diumumkan dan akhirnya diputuskan untuk menyerah pada permintaan Amerika.
Pada 5 Agustus, Kementerian Pertahanan Rusia dengan menerbitkan beberapa gambar mengumumkan bahwa mereka telah menyerang dan menghancurkan markas teroris Maghaweir al-Thowra di Suriah timur.
Baca Juga : Rakyat Iran Berhasil Gagalkan Rencana Musuh Melawan Iran
Rusia memberi tahu pihak Amerika tentang alasan serangan ini, bahwa teroris Maghaweir Al-Thowra telah meletakkan bom di jalur pasukan negara ini di Suriah. Kelompok Maghaweir al-Thowra ini juga mengkonfirmasi dengan menerbitkan beberapa gambar di halaman Facebook-nya bahwa markas besar kelompok ini menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak di dalam pangkalan al-Tanf.
Damaskus telah berulang kali mengumumkan bahwa kelompok Maghaweir al-Thowra mencegah kembalinya para pengungsi dari kamp Al-Rukban di Yordania ke kota-kota dan desa-desa mereka di Suriah dan telah menyandera puluhan ribu dari mereka.