Beirut, Purna Warta – Kamis, 14/10, terjadi penembakan di Lebanon. Muqawamah Hizbullah dan partai Amal mengeluarkan pernyataan terkait aksi penembakan tersebut.
Al-Mayadeen melaporkan, Hizbullah dan partai Amal mengajak semua pihak untuk tenang dan tidak menurut pada propaganda.
Baca Juga : Penembakan di Beirut, Sniper Mengincar Para Demonstran
Para pendemo damai di depan Gedung Pengadilan ibukota menjadi sasaran sniper. Demikian al-Mayadeen melaporkan.
Hizbullah dan partai Amal menegaskan bahwa sniper mengincar para pendemo dari atap gedung. Setelahnya terdengar suara tembakan yang mengakibatkan beberapa sipil tewas dan luka.
Penembakan mengincar para ketua demonstrasi. Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok bersenjata yang sudah terkoordinasi dengan target menjerumuskan Lebanon ke instabilitas dan jurang propaganda.
Baca Juga : Sana’a Berada di Garis Depan Perang Melawan Terorisme al-Qaeda dan ISIS
Dua poros di Lebanon tersebut menyatakan bahwa tanggung jawab aksi penembakan ini ada di pundak provokator dan pihak-pihak yang bersembunyi di balik darah Shuhada dan korban ledakan pelabuhan Beirut.
Hizbullah dan partai Amal meminta militer untuk turun tangan menghentikan para penjahat berkedok.
Ada banyak prediksi dalam mengamati insiden penembakan di depan Gedung Pengadilan ini. Beberapa jurnalis Lebanon mencurigai kelompok bersenjata bawahan Samir Geagea, Ketua partai al-Quwat al-Lebnaniyah, dekat dengan Saudi dan AS, yang berada di balik insiden sniper ini.
Baca Juga : 9 Orang Ditangkap Terkait Insiden Berdarah Beirut
Politisasi penyelidikan insiden ledakan Pelabuhan Beirut telah membangkitkan suara kritik warga. Para demonstran meyakini bahwa penyelidikan dilakukan berdasarkan perintah dari pihak asing untuk mengincar kelompok tertentu.