Riyadh, Purna Warta – Para peserta KTT darurat Arab-Islam pada Sabtu (11/11) di Riyadh menyerukan diakhirinya pengepungan terhadap Gaza, Palestina.
Dalam sebuah pernyataan dalam KTT tersebut, para pemimpin menuntut bantuan diizinkan masuk ke Gaza, Palestina, dan menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.
Baca Juga : Rudal-Rudal Balistik Yaman akan Hantam Israel
Pernyataan itu juga menolak menggambarkan perang Israel sebagai “pertahanan diri” dan mengutuk “agresi Israel di Gaza, kejahatan perang, pembantaian barbar dan tidak manusiawi yang dilakukan pemerintah pendudukan”.
Iyad al-Buzum, juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Gaza, mengeluarkan seruan lain kepada negara-negara Arab dan Islam yang meminta mereka untuk mengambil “tindakan segera sebelum terlambat”.
“Kami menyerukan kepada para pemimpin dunia Arab dan Islam untuk mengambil langkah-langkah praktis yang akan memberikan tekanan pada pendudukan Israel dan pemerintah Amerika untuk menghentikan agresi brutal Israel,” kata al-Buzum dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga : Raisi Tekankan Pengembangan Hubungan Iran-Mesir
“Rakyat kami menjadi sasaran genosida di depan mata dunia yang tidak adil ini.” Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah juga mengatakan, “Peristiwa yang menyakitkan dan kejahatan yang signifikan ini membuktikan bahwa musuh Israel berupaya membalas dendam tanpa batasan moral, hukum, atau kemanusiaan. Ini menunjukkan sifat entitas ini.”