Damaskus, Purna Warta – Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Suriah meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk agresi rezim Zionis Israel di daerah sekitar Damaskus.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengirim surat terpisah kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Presiden Dewan Keamanan tentang agresi kriminal rezim Zionis Israel di daerah sekitar Damaskus.
Baca Juga : Menlu Iran Tegaskan Balas Dendam Untuk Jenderal Sulaimani ‘Tanggung Jawab Mutlak’
Dalam surat-surat tersebut disebutkan bahwa sekitar pukul 00.32 hari ini, Jumat, 22 Juli 2022, tentara rezim pendudukan Israel menembakkan roket dari Golan Suriah yang diduduki ke daerah sekitar Damaskus, sebagai akibat dari tindakan pengecut ini, tiga tentara Suriah tewas dan tujuh lainnya luka-luka, serta terdapat kerugian materiil.
Menurut laporan Kantor Berita Suriah (SANA), Kementerian Luar Negeri Suriah, sambil menekankan haknya untuk menanggapi aksi ilegal Israel yang berulang ini dengan menggunakan cara yang sesuai, yang disetujui oleh hukum internasional dan Piagam PBB, meminta Dewan Keamanan dan Sekretariat PBB untuk memenuhi tanggung jawab mereka, untuk mengutuk agresi baru Israel ini tanpa penundaan atau keraguan.
Dalam pernyataan ini, ditekankan bahwa agresi berulang dari rezim Zionis Israel di Suriah dan kegagalan Dewan Keamanan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kelanjutan dari agresi ini memiliki arti bahwa Dewan Keamanan melalaikan tanggung jawabnya dan tidak mengambil tindakan apapun untuk menjaga perdamaian dan keamanan kawasan dan dunia, terutama karena agresi Israel menunjukkan strategi yang jelas berdasarkan pembunuhan, agresi, penghancuran dan peningkatan tingkat ancaman serta tantangan terhadap kemajuan dunia.
Baca Juga : Trump Hanya Saksikan di TV Ketika Pengambil Alihan Capitol
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa interaksi dengan agresi Israel ini tidak dapat dianggap jauh dari agresi dan pelanggaran prinsip-prinsip hukum internasional dan pendudukan timur laut Suriah, penjarahan minyak dan penyediaan senjata kepada tentara bayaran oleh Amerika Serikat, yang tujuannya adalah untuk menunda solusi politik atau bahkan mencegahnya dan menghalangi terciptanya keamanan dan stabilitas di Suriah.