Baghdad, Purna Warta – Perlawanan Islam Irak mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pelabuhan Haifa, yang terletak di wilayah pendudukan, telah diserang oleh rudal presisi.
Baca Juga : Penulis Palestina yang Dipenjara Israel Terima Penghargaan Buku Bergengsi
“Pejuang kami telah mengarahkan rudal jelajah canggih ke pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan Palestina,” kata Perlawanan Islam Irak dalam pernyataannya, menegaskan kembali komitmennya terhadap perjuangan Palestina.
Operasi tersebut, sebagaimana diuraikan dalam pernyataan tersebut, adalah bagian dari perlawanan berkelanjutan terhadap penjajah Israel dan sebagai solidaritas terhadap rakyat Gaza, mengingat kejahatan rezim yang menindas terhadap warga Palestina. Kelompok anti-teror telah menekankan tekadnya untuk melanjutkan operasi yang bertujuan mengganggu posisi musuh.
Perlawanan Islam Irak mengindikasikan pada hari Jumat bahwa mereka memiliki “bank” target Israel, yang akan menjadi sasaran serangan tak terduga. Dalam serangan baru-baru ini, pejuang Irak menggunakan rudal jelajah canggih al-Aqrab untuk menargetkan pusat intelijen “Glilot” Mossad di Tel Aviv dan markas intelijen “Abraham” di Beersheba pada hari Kamis. Selain itu, mereka melakukan operasi terhadap sasaran Israel di Laut Mati.
Sejak Oktober lalu, Perlawanan Islam Irak telah terlibat dalam serangkaian serangan terhadap sasaran rezim Israel, bertepatan dengan dimulainya kampanye kekerasan rezim tersebut di Gaza.
Baca Juga : Utusan Korut di PBB Sebut Sanksi akan Gagal
Pada saat yang sama, kelompok payung pejuang anti-teror Irak telah melakukan operasi melawan pasukan pendudukan AS di Irak dan Suriah. Di tengah krisis Gaza, Amerika Serikat, sekutu setia Israel, telah mempercepat pengiriman senjata ke rezim tersebut dan menghalangi resolusi PBB yang menganjurkan gencatan senjata.