Baghdad, Purna Warta – Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas sasaran dua pangkalan militer Israel di wilayah pendudukan Palestina dengan menggunakan drone.
Kelompok tersebut, yang terdiri dari berbagai gerakan anti-teror di Irak, menyampaikan pengumuman tersebut melalui pernyataan terpisah pada Senin pagi.
Baca Juga : Israel Akui Serangan Biadab terhadap Gedung UNRWA di Gaza
“Untuk mendukung rakyat kami di Gaza dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua,” kata kelompok tersebut, “Perlawanan Islam di Irak, pada Senin pagi, 05-06-2024, menargetkan fasilitas militer pendudukan Zionis di tanah kami yang diduduki dengan drone.”
Dalam pernyataan kedua, kelompok tersebut menyatakan, “Para pejuang Perlawanan Islam di Irak, pada Senin pagi, 05-06-2024, menargetkan pangkalan udara militer untuk pendudukan Zionis di “Eilat,” Umm Al-Rashrash, di tanah kami yang diduduki dengan drone.”
Menekankan perlawanan mereka yang terus berlanjut, perlawanan Irak menegaskan komitmennya untuk menyerang benteng musuh.
Operasi ini merupakan tindak lanjut dari serangan rudal yang diklaim telah diluncurkan oleh perlawanan Irak terhadap sasaran strategis di pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan dengan menggunakan rudal jelajah Arqab yang canggih.
Contoh perlawanan sebelumnya termasuk serangan terhadap sasaran Israel di Tel Aviv dan Beersheba, keduanya berada di wilayah pendudukan, dan serangan terhadap kepentingan Israel di wilayah Laut Mati. Khususnya, serangan terhadap Tel Aviv menargetkan pusat intelijen Glilot yang terkait dengan agen mata-mata Israel Mossad.
Baca Juga : Iran Akan Membuka Pusat Pelatihan Nuklir Internasional
Konflik di Gaza, yang meningkat setelah operasi pejuang perlawanan di wilayah tersebut pada Oktober 2023, mendorong Israel untuk memulai perang genosida. Pengepungan yang dilakukan Israel terhadap Gaza telah menyebabkan kondisi kemanusiaan yang mengerikan, dengan kekurangan bahan bakar, obat-obatan, listrik, makanan, dan air yang berdampak pada lebih dari dua juta warga Palestina. Jumlah korban serangan Israel mencapai 34.683 warga Palestina tewas dan 78.018 luka-luka, terutama perempuan dan anak-anak.
Perlawanan Islam di Irak telah memperluas operasinya dengan menargetkan pangkalan militer besar Amerika di Suriah dan Irak, menyatakan kemarahan atas dukungan AS terhadap kejahatan Israel di Gaza.