Bagdad, Purna Warta – Di tengah meningkatnya sentimen anti-AS atas dukungan Washington terhadap serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza, kelompok perlawanan anti-teror Irak melancarkan serangan terhadap pangkalan dan instalasi militer AS di provinsi Dayr al-Zawr, Suriah timur.
Baca Juga : Pangkalan AS di Irak dan Suriah Diserang Perlawanan Irak sebagai Respon atas Perang Gaza
Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di saluran Telegramnya mengaku bertanggung jawab atas serangan roket terhadap fasilitas yang menampung pasukan AS di ladang gas Conoco.
Kelompok tersebut mencatat bahwa serangan terhadap pangkalan militer AS di Suriah Timur dilakukan sebagai pembalasan atas dukungan AS terhadap perang berdarah Israel melawan warga Palestina di Jalur Gaza.
Belum ada laporan mengenai tingkat kerusakan di fasilitas militer tersebut, atau kemungkinan korban jiwa.
Baca Juga : Keberanian Anak-Anak Yaman Melebihi Jenderal-Jenderal Arab
Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel, telah memberikan senjata dan amunisi kepada rezim tersebut sejak dimulainya perang Gaza.
Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tanggal 2 November mengesahkan paket bantuan militer mandiri senilai $14,3 miliar untuk Israel. Namun undang-undang tersebut belum mendapat persetujuan Senat. Washington juga telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta rezim pendudukan untuk menghentikan agresinya.
Israel mengobarkan perang pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza melakukan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan ke wilayah-wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim pendudukan terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga : Rakyat Palestina Bangga terhadap Yaman
Menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza, setidaknya 23.843 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut, dan 60.317 orang lainnya terluka. Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap Gaza, memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.