Perlawanan Irak Serang Sasaran Israel di Pelabuhan Haifa dengan Rudal Jelajah Canggih

Baghdad, Purna Warta Pejuang dari kelompok perlawanan anti-teror Irak telah melancarkan serangan rudal terhadap sasaran strategis di bagian utara wilayah yang diduduki Israel pada tahun 1948 sebagai tanggapan terhadap perang dahsyat yang dilakukan rezim Tel Aviv di Gaza.

Baca Juga : Di Gambia, Menlu Iran dan Mesir Bahas Peningkatan Hubungan dan Diakhirinya Agresi Israel

Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di saluran Telegram pada Minggu pagi, mengaku bertanggung jawab atas serangan di Pelabuhan Haifa, menekankan bahwa serangan itu dilakukan dengan kapal pesiar Arqab yang canggih. peluru kendali.

Dikatakan bahwa serangan rudal tersebut dilakukan sebagai kelanjutan perjuangan melawan rezim pendudukan Israel, untuk mendukung warga Palestina di Gaza, dan sebagai pembalasan atas pembantaian yang dilakukan entitas Zionis terhadap perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia di wilayah yang terkepung. wilayah.

Kelompok tersebut mencatat bahwa mereka akan terus menargetkan dan menghancurkan instalasi penting di seluruh wilayah yang diduduki.

Hal ini terjadi setelah Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas tiga operasi, dua di antaranya menyerang sasaran Israel di wilayah pendudukan dan satu lagi melawan kepentingan Israel di Laut Mati.

Pada Kamis malam, koalisi kelompok perlawanan anti-teror Irak mengumumkan serangan terhadap posisi penting di Beersheba, menggunakan rudal jelajah Aqrab yang canggih.

Pada hari Jumat, Perlawanan Irak mengumumkan serangan terhadap lokasi strategis di Tel Aviv dan sasaran penting di Laut Mati.

Pejuang anti-teror Irak menargetkan markas intelijen Abraham di Beersheba, dan pusat intelijen Glilot yang terkait dengan agen mata-mata Israel Mossad di Tel Aviv.

Israel melancarkan perangnya di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa melawan rezim apartheid sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga : Menlu Iran: Peningkatan Kerjasama Iran-Mesir akan Bermanfaat bagi Kawasan

Rezim Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana, sehingga membuat 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kelaparan.

Sejak dimulainya serangan, Israel telah membunuh 34.654 warga Palestina dan melukai 77.908 lainnya.

Perlawanan Islam di Irak juga menyerang pangkalan militer Amerika di Suriah dan Irak di tengah kemarahan atas dukungan AS terhadap serangan Israel di Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *