Bagdad, Purna Warta – Cuplikan bingkai dari video yang tidak bertanggal yang dirilis oleh Perlawanan Islam Irak menunjukkan momen penembakan pesawat nirawak kamikaze ke wilayah Palestina yang diduduki dalam sebuah operasi baru.
Baca juga: 250 Prajurit Militer Ukraina di Idlib Suriah akan Latih Teroris Gunakan Drone
Perlawanan Islam Irak, sebuah kelompok induk pejuang antiteror, telah menyerang sasaran yang terletak di Lembah Yordan dalam operasi pro-Palestina baru.
Kelompok perlawanan merilis informasi tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa mereka telah melaksanakan operasi tersebut menggunakan pesawat nirawak kamikaze pada hari sebelumnya.
Serangan tersebut dilakukan “sebagai kelanjutan dari jalan kami dalam melawan pendudukan, untuk mendukung rakyat kami di Gaza, dan sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Kelompok perlawanan telah melakukan banyak operasi semacam itu terhadap target-target sensitif yang tersebar di wilayah Palestina yang diduduki sejak 7 Oktober tahun lalu, ketika rezim Israel mulai membawa Jalur Gaza ke dalam perang genosida.
Operasi terbarunya dari jenis tersebut terjadi pada tanggal 4 September, ketika mereka menyerang target strategis di pelabuhan Haifa di bagian utara wilayah pendudukan dengan satu skuadron pesawat nirawak kamikaze.
Kelompok perlawanan Irak menyerang target Israel di Pelabuhan Haifa dengan pesawat nirawak bermuatan bahan peledak
Pejuang dari Perlawanan Islam di Irak telah melakukan serangan pesawat nirawak terhadap posisi strategis di Pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan Israel.
Serangan militer Israel yang brutal terhadap Gaza sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 41.206 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Sebagai penutup pernyataan hari Senin, perlawanan tersebut bersumpah untuk terus “menyerang benteng pertahanan musuh dengan intensitas yang semakin meningkat.”
Sejak awal Agustus, kelompok induk tersebut juga telah meningkatkan operasinya terhadap pangkalan-pangkalan yang diduduki Amerika Serikat di seluruh Irak dan negara tetangga Suriah.
Operasi tersebut telah berupaya untuk menyampaikan protesnya terhadap dukungan politik, militer, dan intelijen Washington yang tidak perlu dipertanyakan lagi terhadap kekejaman Tel Aviv terhadap warga Palestina.
Kemudian pada bulan Agustus, Harakat Hezbollah al-Nujaba, sebuah komponen dari koalisi Irak, mengaku bertanggung jawab atas serangan sebelumnya terhadap Pangkalan Udara Ain al-Assad yang diduduki AS di Irak barat.
Baca juga: PM Irak: Kekalahan ISIS Tiadakan Perlunya Kehadiran Militer AS di Irak
Perlawanan Islam Irak mengatakan serangan baru-baru ini terhadap Pangkalan Udara Ain al-Assad yang diduduki AS di Irak barat menandai “fase baru eskalasi terhadap pangkalan Amerika.”
Mereka juga mengatakan akan melancarkan serangan lebih lanjut yang akan “mengejutkan” musuh baik di dalam maupun di luar wilayah Irak.