Perlawanan Irak Balas Kekejaman Israel di Gaza; Targetkan Pelabuhan Ashdod

Perlawanan Irak Balas Kekejaman Israel di Gaza; Targetkan Pelabuhan Ashdod

Baghdad, Purna Warta Pejuang dari kelompok perlawanan anti-teror Irak telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak terhadap sasaran di pelabuhan strategis di wilayah yang diduduki Israel pada tahun 1948 sebagai tanggapan terhadap serangan darat dan udara yang tak henti-hentinya dilakukan rezim Tel Aviv terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Baca Juga : 20 Tentara Israel Tewas di Gaza; Jumlah Kematian Tertinggi dalam Satu Hari

Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegramnya, mengaku bertanggung jawab atas serangan di Pelabuhan Ashdod, yang terletak sekitar 40 kilometer (24,8 mil) selatan Tel Aviv, pada awal serangan.

Dikatakan bahwa serangan pesawat tak berawak itu dilakukan sejalan dengan perjuangan melawan rezim pendudukan Israel, untuk mendukung warga Palestina di Gaza, dan sebagai pembalasan atas pembantaian yang dilakukan entitas Zionis terhadap perempuan, anak-anak dan orang tua di wilayah pesisir.

Kelompok tersebut mencatat bahwa mereka akan terus menargetkan dan menghancurkan situs-situs strategis di seluruh wilayah yang diduduki.

Sebelumnya, jaringan berita televisi berbahasa Arab Lebanon al-Mayadeen, mengutip sumber informasi yang berbicara tanpa menyebut nama, melaporkan bahwa serangan roket telah menghantam pangkalan militer AS di ladang gas Conoco di provinsi Dayr al-Zawr, Suriah timur.

Baca Juga : Iran: Israel Serang Suriah dan Lebanon untuk Menutupi Kekalahan di Gaza

Belum ada laporan langsung mengenai tingkat kerusakan di fasilitas militer tersebut, dan kemungkinan korban jiwa. Kendaraan udara tak berawak juga menargetkan pangkalan udara Ain al-Asad di provinsi Anbar, Irak barat, tempat pasukan militer AS ditempatkan untuk misi pelatihan dan pemberian nasihat.

Serangan tersebut terjadi di tengah membaranya sentimen anti-AS di wilayah tersebut atas dukungan tanpa syarat Washington terhadap serangan kejam Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di daerah kantong pesisir tersebut, menargetkan rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah, sejak gerakan perlawanan Palestina melancarkan serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa, terhadap rezim tersebut pada tanggal 7 Oktober.

Setidaknya 24.620 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. 61.830 orang lainnya juga menderita luka-luka. Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel, telah memberikan ribuan kiriman senjata kepada rezim tersebut sejak dimulainya perang.

Baca Juga : Iran dan Kepala Keamanan Rusia Tegaskan Perang Anti-teror akan Terus Berlanjut

Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tanggal 2 November mengesahkan paket bantuan militer mandiri senilai $14,3 miliar untuk Israel. Namun undang-undang tersebut belum mendapat persetujuan Senat. Washington juga telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta rezim pendudukan untuk menghentikan agresinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *