Damaskus, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Suriah mengeluarkan pernyataan sambil memperingatkan rezim Tel Aviv tentang serangan lanjutan di negara ini dan mengumumkan, “Serangan ini dilakukan dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat.”
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Suriah bereaksi atas berlanjutnya kebijakan agresif rezim Zionis Israel terhadap Damaskus.
Baca Juga : Ansarullah Dukung Perlawanan untuk Hadapi Zionis Israel
Dalam pernyataan ini disebutkan: Kebijakan agresif Israel adalah upaya putus asa untuk mengganggu perkembangan regional dan membayangi upaya diplomatik saat ini untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas ke Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengumumkan: Kelanjutan kejahatan Israel terhadap Suriah adalah dengan dukungan dari pemerintah Amerika dan payung pelindung untuk melarikan diri dari hukuman yang telah diberikan Washington untuk itu.
Pernyataan ini menyebutkan: Penghasut perang di kabinet ekstrem Israel melanjutkan upaya mereka untuk melarikan diri dan mengekspor krisis internal mereka dan menutupi kejahatan mereka terhadap tahanan di pusat penahanan pendudukan. Mereka tidak berdaya melawan stabilitas rakyat kita di Golan yang diduduki dan saudara-saudara Palestina di tanah Palestina yang diduduki, dan oleh karena itu mereka terus melakukan tindakan yang menimbulkan ketegangan dan melakukan kejahatan yang jelas melanggar hukum internasional dan Piagam PBB.
Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan: Sejalan dengan kebijakan agresif tersebut, pasukan pendudukan Israel melakukan serangan udara dari tenggara Aleppo pada pukul 11:35 tanggal 1 bulan ini dan menargetkan Bandara Internasional Aleppo dan beberapa daerah di sekitar kota Aleppo, sebagai akibatnya seorang tentara tewas dan lima orang lainnya terluka, dua warga sipil juga terluka serta bandara sipil Aleppo ditutup kembali.
Pernyataan itu lebih lanjut menyebutkan: Kebijakan Israel yang agresif ini adalah upaya yang gagal untuk menggoyahkan kawasan dan memengaruhi proses gerakan diplomatik yang sedang berlangsung yang mengarah pada keamanan dan stabilitas, dan upaya rezim ini untuk memutar balik waktu dan menggagalkan proyek ini.
Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan: Serangan agresif ini sejalan dengan rangkaian serangan Israel terhadap fasilitas sipil vital di Suriah, termasuk bandara Damaskus dan Aleppo, pelabuhan Latakia, serta pusat ilmiah dan budaya.
Pernyataan ini menjelaskan: Kelanjutan dari kejahatan terhadap rakyat Suriah ini tidak akan terjadi jika bukan karena payung kekebalan dan payung melarikan diri dari hukuman yang telah diciptakan pemerintah Amerika untuk Tel Aviv.
Baca Juga : Pertemuan Utusan PBB dengan Ketua Komite Nasional Urusan Tahanan Yaman
Di akhir pernyataan ini, ditekankan: Suriah mengutuk keras serangan-serangan oleh Israel ini dan memperingatkan terhadap kelanjutan serangan ini. Suriah sekali lagi meminta PBB dan Dewan Keamanan untuk memecah kesunyian mereka dan memenuhi tanggung jawab mereka sesuai dengan Piagam PBB dan mencegah kebijakan agresif Israel dan mencegah terulangnya serangan ini sambil menghukum rezim ini.
Media Suriah melaporkan pada Selasa pagi serangan rudal rezim Israel di daerah-daerah di provinsi Aleppo yang terletak di Suriah utara dan mengumumkan bahwa satu tentara Suriah tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan tersebut.