Perhatian Khusus Paus pada Pernyataan Ayatullah Khamanei; Kepercayaan Umat Kristen Ghana kepada Iran

Pop

Roma, Purna Warta – Pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus menggambarkan pernyataan Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Khamanei tentang Nabi Isa as sebagai sesuatu yang signifikan dan berpengaruh bagi para pengikut Kristen.

Baca juga: Abu Ubaidah: Pahlawan Tepi Barat Ada di Pusat Badai Al-Aqsa

Duta Besar Republik Islam Iran untuk Vatikan, dalam sebuah pertemuan dengan Paus Fransiskus, mempersembahkan sebuah plakat yang berisi kutipan pernyataan Ayatullah Khamanei tentang Nabi Isa as yang berjudul “Jika Kristus Berada di Antara Kita” kepada pemimpin umat Katolik dunia.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Mohammad Hossein Mokhtari, Duta Besar Iran untuk Vatikan, Paus menggambarkan plakat tersebut sebagai sesuatu yang memiliki poin-poin penting dan berharga yang dapat memberikan pengaruh signifikan bagi para pengikut Kristen.

Citra Iran yang Terhormat dan Terpercaya di Kalangan Umat Kristen Ghana
Dalam rangka Tahun Baru, Amir Heshmati, Atase Kebudayaan Iran di Ghana, bertemu dengan Uskup Agung John Bonaventure Kwofie, pemimpin umat Katolik Ghana.

Selama pertemuan tersebut, Uskup Agung Kwofie menggambarkan citra Iran di kalangan umat Kristen Ghana sebagai bangsa yang terhormat dan terpercaya. Ia juga menekankan pentingnya hubungan yang lebih erat antara kedua negara.

Pertemuan Kepala Kehakiman Iran dengan Perwakilan Komunitas Armenia dan Assyria di Parlemen Iran
Hojjatul-Islam Mohseni Ejeie, Kepala Kehakiman Iran, mengadakan pertemuan dengan perwakilan komunitas Armenia dan Assyria (baik yang religius maupun parlementer) di Iran.

Dalam pertemuan tersebut, ia mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi Isa as dan Tahun Baru, seraya menyatakan:
“Tidak diragukan lagi, jika para nabi ilahi, termasuk Nabi Isa as, hidup pada hari ini, mereka pasti akan bereaksi keras dan tegas terhadap kejahatan brutal Zionis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, serta terhadap diamnya beberapa negara Barat dan dukungan penuh mereka atas kejahatan tersebut.”

Baca juga: Yaman Peringatkan Israel: Kembalilah ke Negara Asalmu; Kami Tidak Akan Tinggalkan Gaza Sendirian

Hojjatul-Islam Ejeie menambahkan:
“Para ulama dan pemikir agama harus meningkatkan tingkat dan jangkauan dialog, kolaborasi, dan interaksi mereka untuk menemukan jalan yang benar demi kebahagiaan umat manusia. Setelah itu, mereka tidak boleh menunjukkan keberpihakan dalam mengadopsi dan memajukan jalan tersebut.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *