Tehran, Purna Warta – Presiden Iran dan Rusia dalam percakapan telepon, dengan mengacu pada posisi bersama dan konvergensi kedua negara pada isu-isu bilateral, regional, dan internasional, menekankan perlunya menyelesaikan dokumen komprehensif tentang kerja sama jangka panjang.
Ayatullah Sayyid Ibrahim Ra’isi pada hari Selasa (16/11) mengucapkan terima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas panggilan teleponnya dan mengatakan bahwa “Republik Islam Iran bermaksud untuk mengembangkan hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Rusia. Proses peningkatan hubungan dan kerja sama kedua negara dapat dilaksanakan dengan cepat.”
Baca Juga : The Wall Street Journal: Iran Mulai Produksi Peralatan Sentrifugal Canggih Terbaru
Presiden Iran mengatakan bahwa Tehran dan Moskow memiliki konvergensi dan sinergi di banyak permasalahan internasional, begitu juga perlawanan unilateralisme dan memperkuat multilateralisme adalah beberapa kesamaan dari politik kedua negara.
Dia menekankan perlunya kerja sama bersama antara kedua negara dalam masalah regional dan mengatakan: “Kami menganggap keberadaan orang asing yang terus berlanjut di Suriah bertentangan dengan keinginan rakyat dan pemerintah Suriah dan ilegal karena mengancam stabilitas dan keamanan negara ini.”
Merujuk pada perkembangan di Afghanistan, Presiden mengatakan: “Kami menganggap kehadiran ISIS di Afghanistan berbahaya bagi kawasan dan negara ini, dan kami harus mewaspadai bahaya konspirasi ini.”
Ayatullah Raisi menyatakan: “Republik Islam Iran ingin membentuk pemerintahan yang inklusif dengan kehadiran semua kelompok etnis dan kelompok politik Afghanistan. Kami percaya bahwa pembentukan pemerintahan inklusif dapat menjamin keamanan negara ini.”
Baca Juga : Foto Kediaman Erdogan, 2 Zionis Ditangkap dan Mossad Turun Tangan
Dia lebih lanjut menghargai posisi Rusia dalam membela hak-hak nuklir Iran dan tuntutan pencabutan semua sanksi terhadap bangsa Iran dengan menekankan: “Republik Islam Iran sangat serius dalam negosiasi dan kami sama-sama serius dalam memastikan hak bangsa kami untuk mencabut sanksi. ”
Presiden Iran juga menyambut baik inisiatif Rusia dalam permasalahan stabilitas dan ketenangan di kawasan Kaukasus. Kedua belah pihak juga menekankan dalam percakapan telepon: “Setiap perubahan geopolitik dan perubahan perbatasan negara-negara di kawasan itu tidak dapat diterima.”
Dalam percakapan telepon ini, Ayatullah Raisi juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan pemerintah Rusia atas bantuannya pada keanggotaan Iran dalam Perjanjian Kerja sama Shanghai, serta dalam penyediaan vaksin Corona.
“Moskow mendukung proposal Tehran dalam menyusun dokumen baru tentang kerja sama jangka panjang antara kedua negara, dan kami berharap agar bisa dilaksanakan sesegera mungkin,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon.
Baca Juga : Bashar al-Assad Perluas Wewenang Dewan Yurisprudensi Suriah
Pihak Moskow sangat berharap peningkatan tingkat hubungan ekonomi dan penyelesaian program investasi bersama dengan Iran. Presiden Rusia mengatakan: “Kami menyaksikan tren positif untuk meningkatkan tingkat kerja sama bilateral, regional dan internasional dengan Iran.”
Mengacu pada kerja sama kedua negara dalam masalah regional, khususnya Suriah, Putin mengatakan: “Dengan bekerja sama, kami dapat mempertahankan kemerdekaan Suriah dan menghancurkan hotspot teroris di negara ini. Tentunya kerja sama yang erat ini harus terus kita jalin, terutama di berbagai bidang.”
Presiden Rusia juga mendukung hak-hak rakyat Iran atas masalah nuklir dan menyatakan harapannya bahwa dalam negosiasi di masa depan, setiap pihak yang hadir memiliki kemauan politik yang positif untuk keluar dari situasi saat ini.
Mengekspresikan keprihatinan atas situasi di Nagorno-Karabakh, Putin mengatakan: “Untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dan kerja sama di kawasan, kami berusaha meluncurkan mekanisme konsultatif 3 + 3, dan kami berharap Republik Islam Iran akan mendukungnya. ”
Baca Juga : Penjara Saudi dan UEA Tempat Penyiksaan Kebebasan Berekspresi
Presiden Rusia menyimpulkan: “Rusia bertekad untuk terus bekerja sama dalam memerangi pandemik corona dan pengiriman vaksin ke Iran.”