Tehran, Purna Warta – Kementerian intelijen mengeluarkan pernyataan keduanya mengenai ledakan kembar di Kerman pada hari Kamis (11/1), mengatakan pasukannya sedang melakukan proses untuk mengidentifikasi pelaku dan dalang bom bunuh diri ganda serta orang-orang yang terkait dengan teroris di dalam dan luar negeri dan melakukan perburuan terhadap sisa-sisa teroris pelaku pengeboman.
Baca Juga : Tentara Yaman Targetkan Kapal-Kapal Amerika dan Inggris
“Sejauh ini, 35 orang telah ditahan di provinsi Kerman, Sistan dan Baluchestan, Khorasan Razavi, Esfahan, Tehran dan Azarbaijan Barat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sejumlah penjahat yang terlibat dalam ledakan juga telah diidentifikasi di luar negeri dan perburuan serius sedang dilakukan untuk mengejar mereka.
Ditekankan bahwa tujuan utama para teroris adalah untuk meledakkan makam Letnan Jenderal Qassem Soleimani tetapi mereka mengubah rencana mereka setelah menyaksikan langkah-langkah keamanan yang kuat dan berlapis serta pengerahan pasukan dan peralatan polisi.
Mereka kemudian mengambil keputusan untuk melaksanakan rencana jahat mereka di tempat yang relatif jauh, katanya.
Setidaknya 93 orang menjadi martir dan lebih dari 280 orang terluka akibat dua ledakan yang menghancurkan tugu peringatan empat tahun kemartiran Letnan Jenderal Soleimani di kampung halamannya Rabu lalu.
Baca Juga : Ansarullah Tanggapi Kemungkinan Serangan terhadap Yaman
Para pejabat Iran menggambarkan insiden tersebut sebagai tindakan terorisme, dan bersumpah bahwa mereka yang memerintahkan dan melakukan dua ledakan teror tersebut pasti akan menghadapi hukuman yang setimpal.
Kementerian mengatakan, berdasarkan hasil yang diperoleh sejauh ini, dalang dan pendukung utama operasi kriminal yang dimaksud adalah orang Tajik dengan nama samaran Abdullah Tajiki.
Dia secara ilegal memasuki negara itu melalui perbatasan Tenggara, bersama dengan seorang wanita dan seorang anak, pada 19 Desember dan dipindahkan ke Kerman, bunyi pernyataan itu.
Disebutkan, selain mengarahkan operasi, Tajiki juga ahli membuat bom buatan tangan. Setelah menggabungkan berbagai bahan peledak dan detonator listrik serta memproduksi bom, dia meninggalkan negara itu dua hari sebelum kejadian tragis tersebut.
Baca Juga : Serangan terhadap 12 Titik di Yaman oleh Amerika dan Inggris
Kementerian Intelijen Iran mengidentifikasi tersangka teroris Kerman kedua adalah seorang warga Israel berusia 24 tahun dengan kewarganegaraan Tajik, bernama Bazirov, dan mengatakan dia bergabung dengan Daesh bentukan AS setelah mengenal kelompok teroris tersebut melalui platform sosial Telegram.
Kementerian menambahkan, telah ditemukan petunjuk penting tentang identitas tersangka kedua yang akan terungkap setelah informasi selesai.