Baghdad, Purna Warta – Mustafa al-Kadhimi, Perdana Menteri Irak, Selasa malam (23/2), berbincang dengan Presiden Amerika, Joe Biden dalam hubungan telpon.
Al-Kadhimi mengabarkan hubungan telpon ini dalam akun twiternya dan mengatakan bahwa mereka membahas pengembangan hubungan bilateral dan penguatan kerjasama di ranah kepentingan bersama.
Dialog dilakukan ketika 18 Februari lalu, Jens Stoltenberg, Sekjen NATO, mengatakan bahwa NATO sedang mengupayakan penambahan pasukan di Irak dari 500 hingga 4 ribu.
Qasim al-Araji, Penasihat Keamanan Nasional Irak, menanggapi pernyataan Jens Stoltenberg dan menyatakan, “NATO bekerja di Irak berdasarkan kesepakatan pemerintah. Tugas mereka adalah penasihat dan pelatihan, bukan militeris. Kami akan bekerjasama dengan dunia internasional dan menggunakan pengalaman mereka dalam musyawarah dan pelatihan demi menguatkan keamanan. Namun mengenai jumlah penasihat sampai saat ini belum terjalin kesepakatan.”
Baca juga: 10 Senator AS Tuntut Joe Biden Jalin Diplomasi dengan Iran