Washington, Purna Warta – Juru bicara Departemen Pertahanan As (Pentagon) pada Senin malam (25/10) mengatakan bahwa serangan terhadap pangkalan militer AS di Al-Tanf, Suriah adalah “rumit dan terencana”.
Berbicara pada konferensi pers Pentagon, dia menolak untuk menghubungkan serangan itu dengan kelompok tertentu, dan mengaku masih dalam tahap investigasi.
Kirby melanjutkan dengan mengklaim bahwa Amerika Serikat telah melihat serangan serupa di Suriah sebelumnya oleh kelompok-kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran.
Sementara itu, Associated Press yang mengutip salah satu pejabat As yang tak disebutkan namanya menyebut bahwa Iran berada di balik serangan pesawat tak berawak di pangkalan Al-Tanf di Suriah.
“Serangan drone tidak terbang keluar dari wilayah Iran, tetapi negara ini [Iran] yang mendorong dilakukannya serangan drone di pangkalan AS di Al-Tanf,” kata pejabat AS kepada Associated Press.
Rabu lalu, sejumlah media melaporkan adanya suara ledakan di pangkalan Al-Tanf dan serangan udara di pangkalan militer AS di Suriah.
Serangan ini menargetkan tempat peristirahatan para kru tentara Amerika Serikat yang mengakibatkan terbakarnya sejumlah gedung.
Tak lama setelah itu, Bill Urban, juru bicara organisasi teroris Amerika Serikat di Timur Tengah (Centcom), mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa pangkalan itu telah diserang “secara sengaja dan terkoordinasi” tetapi tidak ada orang Amerika yang terbunuh atau terluka.
Urban, bagaimanapun, mengatakan Amerika Serikat sedang menyelidiki kemungkinan sekutunya terluka dalam serangan itu.
“Menurut laporan awal, baik drone maupun tembakan tidak langsung digunakan dalam serangan itu,” tambahnya.