HomeTimur TengahPenjaga Makam Imam Ridha Memuji Keramahtamahan Warga Irak Selama Prosesi Arbain

Penjaga Makam Imam Ridha Memuji Keramahtamahan Warga Irak Selama Prosesi Arbain

Teheran, Purna Warta – Hujjatul Islam Ahmad Marvi, Penjaga Makam Imam Ridha di Masyhad Iran memuji keramahtamahan tempat-tempat suci Irak dan upaya mereka dalam menjamu para peziarah Arbain, selama kunjungannya baru-baru ini ke Irak.

Marvi menyampaikan apresiasinya atas keramahtamahan yang diberikan oleh para penjaga makam Irak selama kunjungannya ke Irak untuk ritual Arbain.

Dalam pertemuan terpisah dengan para penjaga makam Imam Hussein, Imam Ali, Hazrat Abbas, Imam Musa al-Kadhim, Imam Javad, dan Imam Hassan Askari, Marvi menekankan peran tempat-tempat suci dalam membina persatuan antara Iran dan Irak.

“Tempat-tempat suci di Iran dan Irak merupakan faktor yang mempersatukan kedua negara,” kata Marvi dalam pertemuannya.

Penjaga Makam Imam Ridha ini menyoroti pentingnya peradaban kuno kedua negara tetangga tersebut, dengan menyatakan bahwa “Banyak negara Islam tidak memiliki kekuatan peradaban seperti itu; itulah sebabnya musuh takut akan persatuan kedua negara di kawasan ini.”

Marvi juga menggarisbawahi peran tempat-tempat suci Irak dalam memobilisasi masyarakat untuk ziarah Arbain.

“Arbain adalah contoh klasik tentang dampak tempat-tempat suci terhadap penciptaan modal sosial dan pengarusutamaan budaya; tempat-tempat suci juga dapat memainkan peran pendisiplinan yang penting di dunia Islam,” katanya.

Ia mengakhiri sambutannya dengan mengungkapkan rasa terima kasih atas keramahtamahan masyarakat Irak dan kerja sama pemerintah Baghdad dalam menampung sejumlah besar peziarah Arbain.

Dalam acara terkait, Makam Imam Reza di Mashhad, Iran timur laut, menjadi tuan rumah bagi sejumlah besar pelayat pada malam upacara Arbain, yang menandai 40 hari setelah Imam Hussein, Imam Syiah ke-3, gugur syahid.

Pada malam tanggal 24 Agustus, para pelayat berkumpul di Serambi Imam Khomeini di makam tersebut untuk berpartisipasi dalam ritual tersebut.

Hojjatoleslam Rashedi, seorang pakar agama, berbicara di acara tersebut, menceritakan kesengsaraan yang dihadapi oleh keluarga Imam Hussein dalam penahanan setelah ia gugur syahid dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 M.

Upacara berkabung berlanjut pada Hari Arbain, 25 Agustus, dengan pelayat dari seluruh Iran yang hadir.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here