Tehran, Purna warta – Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani menyerukan kepada para cendekiawan di dunia Muslim untuk mengeksplorasi semua jalan yang tersedia dan memberikan lebih banyak tekanan pada rezim Israel untuk menghentikan serangan gencarnya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Bagheri Kani menyampaikan seruan tersebut saat bertemu dengan mantan perdana menteri Irak Adel Abdul-Mahdi di Teheran pada Senin malam.
Baca Juga : OKI Desak Dewan Keamanan PBB Bertanggung jawab atas Pembantaian di Rafah
Dalam pertemuan tersebut, diplomat Iran mengisyaratkan pada perubahan dan perkembangan strategis yang telah terjadi di tingkat regional dan internasional setelah Operasi Badai al-Aqsa yang diluncurkan oleh kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza pada tanggal 7 Oktober tahun lalu, dan Operasi True Promise, yang melaluinya Iran memaksa Israel membayar biaya serangan kriminal terhadap kedutaan besarnya di ibu kota Suriah.
Pada tanggal 1 April, rezim Israel melancarkan serangan udara teroris di bagian konsuler kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, yang menewaskan dua jenderal IRGC, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, serta lima petugas pendamping mereka.
Sebagai pembalasan, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menargetkan wilayah pendudukan pada 13 April dengan rentetan rudal dan drone. Serangan balasan tersebut, yang dijuluki Operasi Janji Sejati, menimbulkan kerusakan pada pangkalan militer Israel di seluruh wilayah pendudukan Palestina.
Bagheri Kani menggarisbawahi bahwa para pemikir dan elit terkemuka di dunia Muslim harus memainkan peran yang lebih besar, dan memberikan tekanan pada Israel dan negara-negara pendukungnya, terutama Amerika Serikat, sehingga rezim pendudukan dapat menghentikan kejahatan dan genosida di wilayah Palestina.
Penjabat menteri luar negeri Iran juga menekankan peran luar biasa dan tak terbantahkan yang dimainkan oleh mendiang komandan anti-teror Iran Jenderal Qassem Soleimani, mendiang Presiden Ibrahim Raisi, dan mendiang Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian dalam mendukung Poros Perlawanan, dan menegaskan kembali bahwa Republik Islam Iran dengan teguh akan melanjutkan pendekatan berprinsip tersebut.
Baca Juga : Spanyol, Irlandia, Norwegia Secara Resmi Akui Negara Palestina
Kedua belah pihak juga membahas berbagai masalah internasional dan regional, termasuk kejahatan dan genosida rezim pendudukan di Palestina serta tanggung jawab moral dan kemanusiaan pemerintah Muslim dalam hal ini.
Abdul-Mahdi mengunjungi Teheran untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Presiden Iran Ibrahim Raisi, yang kehilangan nyawanya bersama tujuh orang lainnya dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran pada 19 Mei.