Tehran, Purna Warta – Beberapa tahun yang lalu ketika kita mendengar nama drone, terlintas yang ada dalam benak kita adalah sebuah alat militer, tetapi sekarang drone dapat digunakan di berbagai bidang, termasuk pertanian, yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Drone pertanian menyediakan layanan seperti penyemprotan daun dan penyemprotan benih, yang menghasilkan produk pertanian dengan harga lebih rendah, kualitas lebih tinggi dan akibatnya produktivitas juga akan lebih besar.
Baca Juga : Presiden Kazakhstan di Tehran Dalam Pembicaraan Tingkat Tinggi
Di masa lalu, ketika penyemprotan tradisional dilakukan, petani menghadapi banyak masalah. Misalnya, pada metode penyemprotan daun yang digunakan oleh penyemprot, karena kontak langsung dengan racun, kesehatan para petani sangat terancam dan setelah beberapa saat mereka terpaksa berhenti dari pekerjaannya. Atau dengan cara lain, yakni dengan menggunakan traktor, dimana 20 sampai 30 persen tanaman rusak karena terlindas roda tractor, tentunya hal ini sangat merugikan petani, dan pada akhirnya dalam banyak kasus petani berhenti melakukan penyemprotan ladang.
Namun sebuah perusahaan berbasis pengetahuan mampu mengatasi masalah tersebut dengan membangun drone penyemprot daun pertanian, sehingga drone ini dapat membantu penyemprotan lahan pertanian dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi, biaya rendah, serta dapat lebih menjaga kesehatan sumber daya manusia dalam proses penyemprotan.
Dalam hal ini, Amin Talaizadeh, CEO Sharif Science and Technology Park, mengatakan: “Drone pertanian adalah pesawat tanpa awak yang dapat digunakan dalam wilayah pertanian dan dapat mengurangi biaya penyemprotan dan penanaman. Drone ini mampu membawa pestisida, pupuk cair dan berbagai pestisida lainnya dengan kapasitas 10 dan 20 liter.
Baca Juga : Joe Biden: Pertemuan Bilateral Dengan Putra Mahkota Arab Saudi Tak Akan Terjadi
Ia menambahkan: “Drone ini memiliki kecepatan dan tenaga yang tinggi sehingga dengan menyemprotkan secara merata ke seluruh tanah, mampu menyemprotkan 10 hektar larutan per hektar. Selain itu, kecepatan kerja meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan metode tradisional, misalnya, pada metode tradisional dapat disemprotkan hingga 5 hektar per hari, tetapi dengan penggunaan drone ini, hingga 50 hektar per hari dapat disemprotkan. Kecepatan penyemprotan ini membantu memerangi hama dan penyakit tanaman di masa menjelang panen.
Talaeizadeh lebih lanjut mengatakan: “Drone ini membantu menghemat konsumsi air dan racun, sehingga 98% konsumsi air dan 30% konsumsi racun terhemat. Drone ini bergerak otomatis dengan sistem satelit dan mencakup seluruh bagian bidang tanah secara merata, dan tidak ada titik yang terlewatkan. Pada drone ini, jumlah penyemprotan diatur oleh kecepatan drone, yang membuat distribusi racun per hektar menjadi seragam dan merata.”
Baca Juga : Iran Produksi Alat Untuk Dua Operasi Mata Dalam Satu Perangkat
CEO Sharif UAV Group, menunjukkan bahwa drone lokal ini setara dengan produk asing, dan menambahkan: “Drone lokal 25% lebih murah daripada produk asing, dan dengan swasembada ini, 10 hingga 15 ribu dolar per drone bisa terhematkan. Produk ini pun akan mengarah pada lebih banyak kewirausahaan dan lebih sedikit arus keluar kas negara. Pengguna utama drone ini terdapat di provinsi Khuzestan dan Fars.”
Pada akhirnya, dia berkata: “Metode kami adalah produk batch , yang berarti model khusus dirancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Bahkan fitur polinasi yang tidak terdapat pada sampel luar negeri terdapat dalam produk ini dan fitur ini ditempatkan pada drone sesuai dengan kebutuhan pelanggan.