Pengiriman Peralatan Militer Amerika dari Suriah ke Irak

Pengiriman Peralatan Militer Amerika dari Suriah ke Irak

Damaskus, Purna Warta Pada hari Selasa (6/9), media resmi Suriah mengumumkan penarikan peralatan militer Amerika Serikat dari Suriah dan pemindahannya ke Irak utara.

Menurut kantor berita resmi Suriah SANA, Peralatan militer Amerika Serikat ini mencakup 20 kendaraan lapis baja yang seperti biasa melewati persimpangan ilegal Al-Waleed yang terletak di provinsi Al-Hasakah dan memasuki Irak utara.

Baca Juga : Peringatan Sana’a tentang Penandatanganan Perjanjian Minyak di Wilayah Pendudukan

Gerakan ini terjadi sehari setelah militer AS memindahkan konvoi truk-truk tanker yang membawa minyak Suriah curian dari pangkalan ilegal mereka di pinggiran al-Hasakah ke Irak utara.

Pada hari Senin (5/9), tentara Amerika juga mengirim konvoi 64 truk tanker bahan bakar yang membawa minyak curian melalui penyeberangan ilegal ke Al-Mahmudiyah di Irak utara.

Pada Kamis malam, pasukan pendudukan Amerika juga memindahkan 98 truk tanker yang membawa minyak Suriah ke Irak.

Pekan lalu, konvoi lain yang terdiri dari 25 truk tanker minyak dan satu truk pengangkut peralatan disertai dengan 2 kendaraan lapis baja pasukan pendudukan Amerika berangkat ke Irak.

Baca Juga : Kematian Seorang Teroris Berbahaya di Daraa

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Suriah mengumumkan bahwa tindakan militer Amerika dalam penjarahan dan perdagangan ilegal sumber daya alam, minyak dan gas di Suriah dengan dukungan kelompok teroris separatis bersenjata yang didukung oleh Washington, dalam ekstraksi, pasokan, distribusi dan investasi sumber daya minyak, gas dan bawah tanah negara ini, telah menyebabkan kerusakan senilai 107,1 miliar dolar di Suriah.

Sebelum dimulainya krisis di negara ini pada tahun 2011, pemerintah Suriah mengekstraksi 387 ribu barel minyak setiap hari dari sumur minyaknya, yang sebagian besar terletak di provinsi Raqqah dan Deir ez-Zor. Dengan munculnya kelompok teroris, khususnya ISIS di Suriah, sumur ini jatuh ke tangan teroris ISIS. Dan kelompok teroris ini, dengan bantuan Turki, mulai mengumpulkan, mentransfer, dan menjual minyak Suriah ke Zionis Israel dan pelanggan lainnya.

Dengan kekalahan kelompok teroris ISIS di Suriah pada akhir November 2016 dan sebelumnya di Irak oleh tentara kedua negara ini dan pasukan perlawanan Islam, Amerika, yang telah kehilangan tangan kanannya (ISIS) di Suriah dan Irak, mencoba memperkuat kekuatan militernya tanpa izin dan persetujuan dari pemerintah Damaskus di Suriah. Sejak itu, tentara Amerika secara ilegal memasuki Suriah untuk mencuri dan menjual minyak negara itu, yang masih berlangsung hingga saat ini.

Baca Juga : Serangan Zionis Israel di Bandara Aleppo Suriah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *