Damaskus, Purna Warta – Sumber-sumber berita Suriah melaporkan konflik antara tentara negara ini dan elemen-elemen kelompok teroris Front Al-Nusra di Suriah utara dan pengeboman terhadap posisi mereka.
Menurut kantor berita Sputnik, Oleg Igorov, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, mengumumkan bahwa front teroris Al-Nusra menargetkan area de-eskalasi Idlib di barat laut Suriah.
Baca Juga : Perdamaian di Laut Bergantung pada Kedaulatan Mutlak Yaman atas Perairan Regionalnya
Dia juga mengatakan bahwa elemen-elemen bersenjata dari teroris Jabhat Al-Nusra menargetkan posisi tentara Suriah di desa Nakhshba di provinsi Latakia dengan tembakan artileri, dan tiga tentara Suriah tewas dalam operasi ini.
Sebuah sumber Suriah juga mengatakan kepada surat kabar Al-Watan bahwa unit-unit tentara Suriah menanggapi serangan teroris Jabhat Al-Nusra – yang didukung Turki – pada posisi mereka di celah timur provinsi Idlib di zona de-eskalasi dan mereka menembaki posisi Al-Nusra di daerah Jabal Al Zawiyah dengan artileri.
Zona de-eskalasi Idlib meliputi provinsi Idlib dan sebagian provinsi Aleppo, Hama dan Latakia, dan elemen-elemen teroris Jabhat al-Nusra dan milisi bersenjata yang berafiliasi dengan Turki hadir di wilayah ini.
Menurut perjanjian 2017 antara Iran, Rusia dan Turki sebagai negara penjamin perdamaian Astana, empat zona aman didirikan di Suriah.
Tiga area berada di bawah kendali tentara Suriah pada tahun 2018, tetapi area keempat, yang meliputi provinsi Idlib di Suriah barat laut dan sebagian provinsi Latakia, Hama, dan Aleppo, masih berada di tangan kelompok teroris dan konon penguasaan kawasan ini sebagian besar berada di tangan kelompok teroris Tahrir al-Sham (Front Al-Nusra).
Pada akhir musim panas 2018, para pemimpin Rusia dan Turki mencapai kesepakatan di Sochi, Rusia, di mana Turki berjanji untuk menyingkirkan atau melucuti senjata teroris yang berbasis di wilayah ini tanpa pertumpahan darah, yang belum terjadi hingga saat ini, dan para teroris di wilayah ini sesekali mereka menyerang pasukan militer Suriah atau pangkalan Rusia di sekitar wilayah ini.
Di sisi lain, surat kabar Al-Watan Suriah juga melaporkan serangan pesawat tak berawak tentara Turki terhadap posisi militan kelompok yang dikenal sebagai “Pasukan Demokratik Suriah” (SDF) di Suriah utara.
Sumber lokal mengatakan bahwa drone ini menargetkan posisi SDF di dekat jalan internasional M4 di kota Ain Issa di utara provinsi Raqqah, dan belum ada laporan tentang kemungkinan korban dan kerusakan.
Baca Juga : Tewasnya Seorang Teroris Asal Prancis di Suriah
Dengan kekalahan kelompok teroris ISIS sebagai lengan militer Amerika di Suriah pada tahun 2017, pasukan Amerika secara langsung menggantikan kelompok ini dan mulai mengekstraksi dan mencuri minyak Suriah di waktu yang sama.
Daerah-daerah di bawah pendudukan pasukan Amerika Serikat dan milisi yang dikenal sebagai “Pasukan Demokratik Suriah” (SDF) di bawah dukungan mereka di al-Hasakah dan daerah utara Suriah lainnya, selalu menjadi saksi protes warga Suriah terhadap adanya tindakan terorisme oleh penjajah Amerika Serikat dan milisi afiliasinya terhadap penduduk daerah-daerah ini.
Pemerintah Suriah telah berulang kali menekankan bahwa pasukan pendudukan Amerika Serikat dan milisi afiliasinya di timur dan timur laut Suriah ini tidak memiliki tujuan lain selain menjarah minyak dan sumber daya alam Suriah, serta kehadiran mereka adalah ilegal.