Riyadh, Purna Warta – Gulf Institut atau insitut Teluk Persia yang bermarkas di Washington melaporkan bahwa pengadilan militer Arab Saudi menjatuhi hukuman mati kepada Fahd bin Turki bin Abdulaziz, yang notabene saudara sepupu MBS Mohammed bin Salman, Putra Mahkota sekaligus Menhan Saudi.
Dikutip dari gulfinstitute.org, 27/6, Fahd bin Turki bin Abdulaziz, selain saudara sepupu MBS atau keponakan Raja Salman, juga mantan pejabat militer Saudi di Yaman. Fahd bin Turki ditangkap karena dituduh berdosa besar.
Mengutip dari salah satu orang dekat Fahd bin Turki, gulfinstitute.org melaporkan bahwa salah satu tuduhan yang dilontarkan kepadanya adalah upaya kudeta menjatuhkan Raja Salman dan putranya, Mohammed bin Salman.
Baca Juga : Reaksi Poros Perlawanan Kataib Sayyid al-Syuhada Terhadap Serangan Udara AS
Institute tersebut menambahkan bahwa Fahd bin Turki bersama dengan putranya, yang menjadi Wakil Gubernur al-Jawf, ditangkap pada bulan September 2020 dengan tuduhan kejahatan finansial.
Fahd bin Turki, 60 tahun, menjabat sebagai Komando Staf Operasi koalisi Saudi di Yaman hingga tanggal 31 Agustus 2020. Sebelumnya, Fahd bin Turki juga memimpin Angkatan Darat Riyadh, pernah pula mengomandoi unit pasukan terjun payung dan pasukan khusus.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dari jejak sejarah adalah Fahd bin Turki merupakan menantu Abdullah bin Abdulaziz. Dan beberapa tahun terakhir ini, diketahui bahwa Mohammed bin Salman (MBS), Putra Mahkota Saudi, bersikeras untuk menyingkirkan anggota keluarga Abdullah dengan menangkap hingga mengasingkan dan mengambil harta kekayaannya.
Saudi Leaks juga melaporkan bahwa peningkatan pengaruh Fahd bin Turki di dalam tubuh militer dan para Komando pasukan bersenjata Saudi beserta hubungannya dengan para Kabilah Yaman telah membuat khawatir Mohammed bin Salman sehingga mengeluarkan titah penahanan dengan tuduhan korupsi dan lainnya.
Baca Juga : Arab Saudi Jatuhkan 32 Bom di Yaman Dalam Satu Hari
Sementara, kira-kira dua pekan yang lalu, peselancar dunia maya Riyadh dan beberapa oposisi kerajaan menulis bahwa Abdulaziz al-Huwairini, Kepala Departemen Keamanan Negara Saudi sekaligus Dirjen kantor intel, telah ditangkap.