Tehran, Purna Warta– Seorang pejabat pengadilan Iran mengatakan bahwa tiga agen yang bekerja untuk agen mata-mata Israel Mossad, yang ditangkap pada bulan April, berencana untuk membunuh ilmuwan nuklir Iran.
“Penangkapan mata-mata Mossad ini menyusul operasi intelijen rumit yang berlangsung selama delapan bulan,” kata Mehdi Shamsabadi, jaksa agung Sistan dan Baluchestan Iran, kepada wartawan, Selasa.
Baca Juga : Iran Tangkap Mata-Mata Mossad di Tenggara Iran
“Banyak bukti telah dikumpulkan untuk melawan mereka sedemikian rupa sehingga mereka bahkan tidak keberatan ketika surat perintah penangkapan mereka dikeluarkan,” tambahnya.
Pejabat itu mencatat bahwa beberapa anggota sel telah ditangkap di tenggara negara itu, yakni di Provinsi Sistan dan Baluchestan, sementara anggota dan operasi lainnya telah ditahan di luar provinsi oleh pasukan intelijen Iran.
“Para terdakwa telah mengakui bahwa beberapa dari mereka telah melakukan kontak langsung dengan agen Mossad yang berencana untuk membunuh ilmuan nuklir Iran,” tegas Shamsabadi.
Baca Juga : Iran Kutuk Penerapan Sanksi Untuk Tujuan Politik
Dia mengatakan kasus tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan awal dan dakwaan akan diajukan serta dikirim ke pengadilan segera.
Pejabat itu tidak merinci kewarganegaraan para agen tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada 20 April, Kementerian Intelijen Iran mengumumkan penangkapan tiga agen Mossad di Sistan dan Baluchestan.
Dikatakan pada saat itu bahwa mata-mata terlibat dalam menyebarkan informasi dan dokumen rahasia dan mencatat bahwa ketiganya telah ditangkap atas perintah pengadilan.
Sebuah think tank AS baru-baru ini mengatakan bahwa strategi Israel terhadap Iran telah menjadi kegagalan yang menyedihkan, dan memperingatkan bahwa respons tajam Tehran terhadap provokasi rezim dapat memicu konfrontasi regional.
Baca Juga : Turki Tutupi Kasus Khashoggi, Bin Salman Kunjungi Turki
Dewan Atlantik mengatakan dalam sebuah artikel bahwa upaya sia-sia Israel mencakup berbagai operasi rahasia seperti tindakan sabotase, pembunuhan ilmuwan nuklir Iran dan anggota Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) serta ancaman untuk mengebom instalasi nuklir Iran.