Pendaratan 20 Menit Helikopter Militer Rezim Israel di Damaskus

pendaratan

Damaskus, Purna Warta – Kantor berita Sputnik Rusia, mengutip sumber-sumber pemberitaan di Suriah, melaporkan bahwa sebuah helikopter milik rezim Israel mendarat pada Senin sore (16/12) di dekat pangkalan militer di sekitar Damaskus dan kemudian meninggalkan lokasi tersebut beberapa saat kemudian.

Baca juga: Operasi Komando Siber Amerika Untuk Negara-Negara Dunia

Menurut laporan Sputnik, setelah helikopter tersebut mendarat, tentara militer rezim Israel memasuki pangkalan militer di sekitar Damaskus itu dan meninggalkannya setelah sekitar 20 menit.

Sumber-sumber permberitaan tersebut juga menyebutkan bahwa helikopter militer rezim Zionis bergerak menuju selatan Suriah. Namun, alasan pendaratan helikopter militer Israel ini tidak diungkapkan, dan media Zionis pun tidak memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut.

Setelah kejatuhan rezim Bashar al-Assad di Suriah, media rezim Zionis dan media Arab dalam beberapa hari terakhir membahas isu terkait jenazah Eli Cohen, mata-mata Israel yang dieksekusi oleh Damaskus pada tahun 1965.

Media melaporkan bahwa meskipun hampir 60 tahun telah berlalu sejak eksekusinya di depan umum di Lapangan Marjeh di Damaskus, rezim Israel masih berupaya memulangkan sisa-sisa jenazah mata-mata terkenalnya itu.

Dalam kaitannya, harian Times milik rezim Zionis menekankan bahwa Tel Aviv sedang berusaha memanfaatkan situasi terkini di Suriah untuk menemukan lokasi pemakaman Eli Cohen serta tentaranya yang hilang.

Baca juga: Wakil Menlu Iran Peringatkan Kemungkinan Penarikan Diri dari NPT Jika Snapback Diaktifkan

Kelompok oposisi bersenjata di Suriah, sejak pagi hari Rabu, 27 November 2024 (7 Azar 1403 dalam kalender Iran), memulai operasi di wilayah barat laut, barat, dan barat daya Aleppo dengan tujuan menggulingkan Bashar al-Assad dari kekuasaan. Akhirnya, setelah 11 hari, pada Minggu, 8 Desember 2024 (18 Azar), kelompok tersebut mengumumkan kontrol penuh atas Kota Damaskus dan keluarnya Assad dari negara tersebut.

Sejak jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, tentara rezim Zionis menyeberangi garis demarkasi antara wilayah pendudukan Golan dan daratan utama Suriah untuk melanjutkan pendudukan di wilayah sekitar Golan di provinsi Daraa dan Quneitra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *