Penasehat Militer Iran: Israel Panik dalam Menunggu Serangan Balasan Iran

Israel Panik

Tehran, Purna Warta Penasihat militer utama Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan Israel benar-benar panik saat menunggu tanggapan Iran terhadap serangan teroris Israel terhadap lokasi diplomatiknya di Suriah.

Pernyataan tersebut disampaikan Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi saat berbicara pada upacara peringatan komandan senior Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi.

Baca Juga : IRGC Luncurkan Rudal Balasan Ekstensif dan Serangan Drone di Wilayah Pendudukan Israel

Zahedi bersama wakilnya Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi dan lima orang lainnya tewas dalam serangan rudal Israel di bagian konsuler kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus pada 1 April.

“Sudah seminggu Zionis berada dalam keadaan panik dan waspada,” kata Rahim Safavi.

Dia menambahkan bahwa Israel telah menghentikan invasi darat ke kota Rafah di Gaza selatan karena mereka tidak tahu bagaimana, di mana dan kapan Iran akan memberikan tanggapan pembalasan.

Israel dan para pendukungnya ketakutan, tegas jenderal tertinggi Iran.

“Perang psikologis, media, dan politik ini lebih menakutkan bagi mereka daripada perang itu sendiri, karena mereka menunggu serangan setiap malam dan banyak dari mereka yang melarikan diri dan mengungsi,” kata Rahim Safavi.

Baca Juga : Qatar: Setiap Serangan Israel ke Gaza Gagalkan Perundingan Gencatan Senjata

Dia mengatakan perbedaan pendapat semakin meningkat di kalangan pejabat politik dan militer Israel “karena semua orang tahu bahwa konsulat adalah wilayah suatu negara.”

Dalam pidatonya di Teheran pada hari Rabu setelah memimpin salat Idul Fitri, Ayatollah Khamenei mengatakan rezim Israel “harus dihukum dan akan dihukum” atas serangan mematikannya terhadap lokasi diplomatik Iran.

Ia menambahkan, “Rezim jahat Zionis melakukan kesalahan lain…dan itu adalah serangan terhadap konsulat Iran di Suriah.”

Konsulat dan misi diplomatik di negara mana pun dianggap sebagai wilayah negara tersebut. Ketika mereka menyerang konsulat kami, itu berarti mereka telah menyerang wilayah kami.”

Misi Iran untuk PBB mengatakan bahwa kecaman Dewan Keamanan PBB atas serangan Israel terhadap konsulatnya di ibu kota Suriah bisa mencegah perlunya tindakan pembalasan.

Baca Juga : Negara-negara Teluk Tolak Pangkalannya Digunakan AS buat Serang Iran

Dalam sebuah postingan di platform media sosial X pada hari Kamis, misi Iran untuk PBB mengatakan bahwa kecaman Dewan Keamanan PBB atas serangan Israel di Damaskus bisa mencegah perlunya pembalasan.

Menyinggung perkembangan di Gaza yang dilanda perang, Rahim Safavi mengatakan Israel tidak berkomitmen terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai pembentukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Tangan AS dan Israel akan terputus dari kawasan Asia Barat, katanya, seraya menekankan bahwa mereka akan segera mengalami kekalahan di Palestina.

Jenderal senior Iran mencatat bahwa front perlawanan dan rakyat Palestina akan meraih kemenangan pasti dalam menghadapi Israel.

Israel mengobarkan perang berdarah di Gaza pada 7 Oktober setelah front perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai al-Aqsa di wilayah pendudukan sebagai pembalasan atas kejahatan gencarnya rezim Tel Aviv terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga : Iran Ancam Israel akan Mendapat Serangan lebih Keras Jika Menyerang Balik

Sejak awal agresi, rezim Tel Aviv telah menewaskan sedikitnya 33.686 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 76.309 orang, menurut kementerian kesehatan di wilayah tersebut.

Israel juga memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah pesisir tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *