Damaskus, Purna Warta – Pada saat yang sama dengan meningkatnya kemungkinan serangan darat Turki di Suriah utara, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengumumkan pengurangan jumlah unit patroli bersama dengan kelompok bersenjata yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Suriah utara, yang didukung oleh militer AS.
Menurut laporan Arabi 21, juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan kepada para wartawan: Meski operasi melawan ISIS belum berhenti, namun diputuskan untuk mengurangi jumlah unit patroli karena pasukan SDF juga telah mengurangi jumlah patroli mereka.
Baca Juga : Reaksi Al-Mashat atas Arogansi AS terhadap Rakyat Yaman
Dengan menyatakan bahwa pasukan Amerika Serikat di Suriah belum sepenuhnya ditarik dari wilayah tersebut, Ryder menjelaskan: Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin akan segera melakukan pembicaraan dengan timpalannya dari Turki.
Dengan mengekspresikan keprihatinan Amerika Serikat tentang serangan darat Turki di Suriah utara, dia mengatakan: Washington terus berhubungan dengan Ankara.
Sebelumnya, saluran TV Al Jazeera, mengutip sumber resmi Turki yang tidak disebutkan namanya, mengumumkan bahwa Ankara telah menyiapkan semua persiapan militer dan logistik yang diperlukan untuk operasi militer di Suriah utara.
Sumber resmi Turki ini menambahkan: Operasi militer akan dilakukan dengan hati-hati dan tanpa ancaman terhadap keamanan pasukan Amerika dan Rusia.
Dia menunjukkan bahwa tahap pertama operasi militer ditujukan untuk menguasai Tal Rifat, Manbij dan Ain al-Arab.
Baca Juga : Rusia: Teroris Merencanakan Serangan Drone ke Idlib
Sumber ini menyebutkan bahwa pihak Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa mereka memahami keprihatinan kami dan informasi kami mengungkap bahwa mereka telah mundur dari beberapa posisi.
Sumber Turki ini menambahkan: Kami menyatakan penentangan kami terhadap pengerahan resmi pasukan tentara Suriah di daerah-daerah yang berada di bawah kendali SDF kepada Rusia dan menekankan kepada mereka bahwa pasukan SDF harus dibubarkan atau meninggalkan daerah-daerah di bawah kendali Rusia.