Tehran, Purna Warta – Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan Amerika Serikat bukanlah teman negara mana pun, dan bahwa kehadiran bahkan satu tentara Amerika Serikat pun di Irak “terlalu berlebihan”.
Ayatullah Khamenei membuat pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Presiden Irak Abdul Latif Rashid di Tehran pada hari Sabtu (29/4). Presiden Iran Ibrahim Raisi juga hadir dalam pertemuan tersebut.
“Orang Amerika Serikat tidak berteman dengan siapa pun dan bahkan tidak setia kepada teman Eropa mereka,” kata sang Pemimpin.
Pemimpin besar revolusi Islam mengatakan kemajuan, kemakmuran, kemerdekaan dan pembangunan Irak sangat penting bagi Iran. “Perluasan kerja sama bilateral dan implementasi perjanjian bermanfaat bagi kedua negara.”
“Ada pihak yang tidak suka dan membuat permusuhan sengit terhadap perluasan hubungan antara Iran dan Irak dan jika tidak ada ikatan sejarah dan agama yang kuat antara kedua negara, keadaan hubungan mungkin akan kembali ke era Saddam,” kata Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.
Pemimpin memuji keramahan rakyat Irak terhadap peziarah Iran selama peringatan Arba’in tahunan dan ritual keagamaan lainnya meskipun delapan tahun perang antara kedua negara (pada 1980-an).
“Arti dari isu yang sangat penting tersebut adalah adanya faktor pemersatu antara kedua bangsa dan faktor politik luar negeri kedua negara tidak dapat mempengaruhi. Sehingga kesempatan ini harus digunakan untuk lebih memperdalam hubungan dan harus ada perhatian dan kewaspadaan yang serius untuk kelanjutannya,” kata Ayatullah Khamenei.
Pemimpin mengatakan situasi yang memuaskan saat ini dalam pemerintahan Irak adalah hasil dari persatuan di antara rakyat dan kelompok politik.
Presiden Irak, pada bagiannya, mengatakan negaranya menikmati hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan Iran di berbagai bidang.
Menunjuk pada pembicaraannya dengan para pejabat Iran di Tehran, Rashid mengatakan Irak melakukan upaya maksimal untuk memperkuat hubungan dengan Iran dan menerapkan masalah yang tersisa antara kedua negara.
Dia juga menghargai dukungan dari pemerintah Iran dan orang-orang untuk Irak dalam perang melawan terorisme pada waktu yang berbeda.