Gaza, Purna Warta – Gelombang kecaman internasional terus berdatangan terhadap perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza. Para pemimpin dunia, diplomat, dan pemerintah daerah menyerukan agar kekerasan segera dihentikan dan pertumpahan darah diakhiri.
Brasil: Presiden Lula Sebut Aksi Israel Sebagai Genosida
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengecam keras agresi militer Israel di Gaza, menyebutnya sebagai genosida dan aksi balas dendam yang tidak manusiawi.
Baca Juga : Bangladesh Mulai Sidang Terhadap Mantan PM Sheikh Hasina
Berbicara dalam konvensi nasional Partai Sosialis Brasil, Lula menegaskan bahwa yang terjadi di Gaza “bukan perang antara dua tentara,” tetapi lebih mirip “tentara profesional yang membantai perempuan dan anak-anak.”
“Ini bukan perang. Ini adalah genosida,” tegas Lula.
Ia juga menyoroti semakin banyaknya penolakan global terhadap kebijakan Israel, bahkan dari kalangan Yahudi sendiri. Lula turut mengecam pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Italia: Pemerintah Daerah Putuskan Hubungan dengan Israel
Beberapa wilayah di Italia mulai memutuskan hubungan dengan pemerintah Israel karena kecewa dengan sikap nasional yang tetap mendukung agresi di Gaza.
Wilayah Emilia-Romagna menyatakan akan memutus seluruh hubungan dengan perwakilan pemerintah Israel, kecuali mereka secara terbuka menghentikan pembantaian dan mematuhi hukum internasional. Presiden wilayah, Michele De Pascale, juga mendukung surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu.
Baca Juga : Prancis Desak Dunia Akui Palestina, Australia Diminta Ambil Sikap Jelas
“Kekerasan ini harus dihentikan. Setiap dari kita harus berkontribusi untuk menghentikan pertumpahan darah,” ujarnya.
Wilayah selatan Puglia juga memutus hubungan ekonomi, diplomatik, dan budaya dengan Tel Aviv. Gubernur Puglia, Michele Emiliano, menyebut kampanye militer Israel sebagai “genosida terhadap warga tak bersenjata.”
Meskipun pemerintah pusat di bawah Perdana Menteri Giorgia Meloni masih mendukung Israel, semakin banyak politisi yang mulai mengubah pandangan mereka. Menteri Luar Negeri Antonio Tajani pun baru-baru ini bergabung dengan negara Barat lainnya menyerukan penghentian kekerasan dan akses penuh untuk bantuan kemanusiaan di Gaza.
Chile: Presiden Boric Putuskan Hubungan Pertahanan dengan Israel
Presiden Chile, Gabriel Boric, mengumumkan rencana memutus hubungan pertahanan dengan Israel karena genosida dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina.
Dalam pidato tahunan kenegaraan, Boric mengatakan ia telah memerintahkan menterinya untuk menyusun rencana menghentikan ketergantungan pada persenjataan dan sistem militer buatan Israel. Ia juga mendukung usulan Spanyol untuk menerapkan embargo senjata terhadap Israel.
Boric menegaskan bahwa kekerasan terhadap warga sipil harus dihentikan dari semua pihak, namun prioritas utama adalah mengakhiri penjajahan dan menghentikan pembantaian massal di Gaza.
Swiss: Mantan Diplomat Kutuk Sikap Bungkam Pemerintah
Sebanyak 56 mantan diplomat Swiss mengirimkan surat terbuka yang mengecam pemerintah karena dianggap “bungkam dan tidak bertindak” atas kejahatan perang Israel di Gaza.
Baca Juga : Media Israel: Ketakutan Meningkat di Israel akibat Kecaman Global
Surat itu ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis dan menyerukan agar Swiss menolak rencana Israel untuk mengusir paksa warga Gaza dan menduduki kembali wilayah tersebut, yang mereka sebut sebagai pembersihan etnis dan genosida.
Para diplomat ini juga mengkritik kerja sama Swiss dalam proyek “yayasan kemanusiaan Gaza” yang didukung Amerika Serikat, karena dianggap melanggar prinsip netralitas dan independensi yang menjadi ciri khas Swiss selama ini.