Damaskus, Purna Warta – Suriah mengecam serangan udara Israel di Damaskus yang menewaskan tujuh warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, serta melukai beberapa lainnya.
Baca juga:Setidaknya 23 Tewas dan 93 Terluka dalam Serangan Udara Israel di Lebanon
Pada hari Selasa, rudal Israel menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di lingkungan Mezzah yang padat penduduk, sebelah barat Damaskus.
Menurut tentara Suriah, sedikitnya tujuh orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas, dan sebelas lainnya terluka dalam serangan udara israel itu.
“Hampir pukul 20:15 pada hari Selasa, musuh Israel melancarkan agresi udara dengan tiga rudal dari arah Golan Suriah yang diduduki, menargetkan sebuah bangunan perumahan di lingkungan Mezzah, merenggut nyawa tujuh warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, melukai 11 lainnya dalam jumlah korban awal, dan menyebabkan kerusakan material besar-besaran pada properti,” kata seorang sumber militer Suriah kepada Kantor Berita Arab Suriah (SANA).
Upaya penyelamatan sedang dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan, sumber itu menambahkan.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam, kementerian luar negeri Suriah mengutuk serangan Israel, menyebutnya sebagai “kejahatan brutal terhadap warga sipil yang tidak berdaya.”
Kementerian tersebut menggambarkan serangan itu sebagai bagian dari kekerasan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, dengan mengutip kejahatannya di Lebanon dan Palestina.
Israel sering menargetkan posisi militer di Suriah, khususnya yang terkait dengan Hizbullah, gerakan perlawanan Lebanon yang membantu tentara Suriah dalam perangnya melawan pemberontak yang didukung asing.
Rezim Israel jarang mengomentari operasi ini, yang oleh banyak pihak ditafsirkan sebagai respons atas keberhasilan Suriah dalam memerangi terorisme.
Baca juga: Perempuan dan Anak-anak di antara 25 Orang yang Tewas dalam Serangan Israel di Gaza Tengah
Damaskus telah berulang kali meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan serangan Israel yang sedang berlangsung, yang melanggar kedaulatan Suriah.
Serangan ini terjadi saat Israel menghadapi kritik internasional atas tindakannya di Jalur Gaza, tempat hampir 42.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas tahun lalu.