HomeTimur TengahPejabat Suriah: Sanksi AS dan Eropa adalah Kejahatan Perang

Pejabat Suriah: Sanksi AS dan Eropa adalah Kejahatan Perang

Damaskus, Purna Warta – Wakil Menteri Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa sanksi AS dan Uni Eropa terhadap rakyat Suriah adalah kejahatan perang.

Thierry Mariani, seorang anggota parlemen Prancis dan anggota Parlemen Eropa di Damaskus, memimpin delegasi yang bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Ayman Susan pada Selasa sore (24/8).

Harian Suriah Al-Watan melaporkan bahwa pihak Suriah dan Prancis membahas perkembangan di Suriah dan perkembangan regional dan internasional terbaru.

Susan mengatakan bahwa, setelah prestasi lapangan melawan terorisme, hari ini Suriah menghadapi terorisme ekonomi dari negara-negara agresor.

Dia menambahkan: Tindakan opresif, sepihak dan ilegal terhadap Suriah oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat jelas merupakan pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia yang paling sederhana.

Pejabat Suriah ini menjelaskan bahwa sanksi AS dan Eropa mencapai tingkat kejahatan perang. Karena hal ini merupakan salah satu senjata yang digunakan dalam perang melawan Suriah dan telah merusak kehidupan dan penghidupan warga Suriah.

Mengacu pada kesalahpahaman Uni Eropa yang terus berlanjut tentang situasi di Suriah, Susan menekankan bahwa itu karena ketiadaan kemerdekaan Uni Eropa dan taklid buta Uni Eropa pada kebijakan AS serta hal ini tidak ada keuntungannya bagi negara-negara Eropa.

Para anggota delegasi Eropa juga menyatakan kepuasannya dengan terciptanya keamanan dan stabilitas di tanah Suriah dan menekankan bahwa mereka siap untuk menginformasikan opini publik Eropa tentang dampak negatif sanksi.

Delegasi tersebut menekankan bahwa sanksi harus dicabut sepenuhnya dan bahwa pemerintah Eropa harus mengubah kebijakan mereka yang salah di Suriah.

Terkait hal itu, Mariani belum lama ini mengkritisi sikap Presiden Prancis terhadap Timur Tengah dan Suriah, mengkritik kebijakan negara tersebut terhadap Suriah.

Mariani mengatakan: Dengan melakukan itu, Macron merugikan kepentingan Prancis.

Ini adalah kesalahan politik dan sangat strategis. Terutama karena Suriah telah memenangkan perang [melawan teroris].

Dia melanjutkan: Tentara Suriah telah berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah Suriah dari kendali teroris. Oleh karena itu, kita harus mengambil pelajaran dan melanjutkan hubungan kita dengan Suriah dan negara-negara di kawasan.

Pejabat Prancis ini menambahkan bahwa sikap Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam membangun kembali negara itu sangat cerdas dan bahwa alasan kegagalan Barat dan Amerika Serikat di Afghanistan adalah ketidakmampuan mereka untuk mengubah masyarakat Afghanistan.

Menurut Mariani, Assad percaya bahwa Amerika Serikat dan Barat hanya peduli pada dimensi militer dan mengabaikan dimensi sosial, dan itulah sebabnya, setelah 20 tahun, semuanya hilang. Itulah mengapa prioritas presiden Suriah adalah untuk meningkatkan tingkat budaya rakyat Suriah.

Pejabat Prancis ini mencatat bahwa sanksi secara langsung merugikan rakyat Suriah dan membuat kehidupan rakyat Suriah lebih sulit.

Dia menjelaskan: Kita bisa memahami boikot terhadap beberapa orang dan nama-nama tertentu… Meskipun salah, kita tidak bisa memahami boikot kelompok terhadap bangsa. Ini adalah masalah kejahatan dan bukan masalah politik.

Di akhir anggota Parlemen Eropa ini menekankan: Ada pertanyaan-pertanyaan serius di Eropa tentang realitas apa yang terjadi di Suriah. Di satu sisi, banyak yang menyadari bahwa situasi di Suriah berbeda dari apa yang dikatakan kepada mereka. Saatnya mengubah kebijakan kita.

 

 

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here