Pejabat Saudi Klaim Tidak Gunakan Spyware Zionis

Saudi Spyware

Riyadh, Purna Warta – Seorang pejabat Saudi mengklaim bahwa laporan itu tidak berdasar setelah media pemberitaan di Riyadh mengekspos penggunaan spyware Zionis untuk meretas ke ponsel tokoh global utama.

Televisi Saudi pada Rabu malam (21/7), mengutip seorang pejabat Saudi, mengklaim bahwa laporan media tentang Riyadh menggunakan spyware tidak benar.

Berbagai media pemberitaan, termasuk Washington Post, Le Monde, The Guardian, dan beberapa sumber pemberitaan lainnya, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mata-mata Zionis bernama Pegasus telah dijual ke beberapa negara, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, untuk peretasan telepon beberapa negara penting.

Sumber Saudi mengklaim dalam sebuah wawancara dengan televisi Saudi bahwa sebuah organisasi di negara itu tidak menggunakan program penyadapan.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa kebijakan Saudi konsisten dan bahwa dia tidak akan menerima tindakan seperti itu, menyebut laporan itu  adalah tuduhan tak berdasar.

The Guardian, yang telah lama membocorkan informasi tentang pengembang spyware Pegasus, mengatakan dalam sebuah laporan bahwa Tel Aviv telah melisensikan perangkat lunak tersebut kepada pemerintah Saudi.

Spyware NSO telah berhasil digunakan untuk meretas 37 smartphone milik wartawan, pejabat pemerintah dan aktivis hak asasi manusia dari seluruh dunia, menurut sebuah studi oleh 17 media pemberitaan yang dirilis Minggu.

The Washington Post, salah satu media yang terlibat dalam penelitian tersebut, melaporkan bahwa spyware Pegasus dilisensikan oleh NSO yang berbasis di Palestina yang diduduki untuk menargetkan ponsel milik dua wanita yang dekat dengan Jamal Khashoggi, mantan kolumnis Yang dibunuh oleh agen Saudi di konsulat Riyadh di Istanbul.

Beberapa media juga melaporkan kemarin bahwa beberapa tokoh agama, politik dan militer Irak telah menjadi sasaran mata-mata Zionis.

Di sisi lain, beberapa media Barat memberitakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menjadi salah satu korban mata-mata zionis ini. Namun, badan intelijen Prancis dilaporkan telah memperingatkan Macron; Tetapi presiden Prancis tidak menanggapi peringatan itu dengan serius.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *