Riyadh, Purna Warta – Seorang sumber di Kementerian Energi Arab Saudi pada Minggu malam waktu setempat (3/7) membenarkan adanya serangan terhadap fasilitas minyak negara itu di pelabuhan Ras Tanura.
Menurut kanal berita Al-Arabiya, sumber tersebut menyebutkan bahwa penyerangan di pelabuhan Ras Tanura dilakukan oleh pesawat tak berawak yang datang dari arah laut dan menyasar salah satu area penyimpanan bahan bakar di pelabuhan tersebut.
Pejabat Saudi tersebut mengklaim bahwa serangan tersebut tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa, begitu pula, serangan terhadap Aramco di Al-Dhahran tidak menimbulkan korban jiwa.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa upaya merusak ini jelas merupakan pelanggaran hukum internasional.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan dalam konferensi pers pada Minggu malam bahwa UAV Yaman dan Unit Rudal menembak dan mengirim 22 rudal dan UAV ke Arab Saudi dalam operasi gabungan.
Operasi tersebut, yang dijuluki “Deterrence Equation 6,” melibatkan delapan rudal balistik dan 14 drone serang jarak jauh, katanya.
Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman menggambarkan operasi penting itu menargetkan Perusahaan Minyak Nasional Saudi (Aramco) di pelabuhan minyak Ras Tanura dan sasaran militer di kota Dammam, Saudi timur.
“Operasi ini dilakukan dalam kerangka hak kami yang sah sebagai tanggapan atas tindakan koalisi penyerang [Saudi] dalam meningkatkan serangan dan pengepungan total terhadap negara kami,” kata Sari.
Pejabat militer Yaman itu berjanji kepada “rezim Saudi” bahwa mereka akan mengharapkan operasi yang lebih menyakitkan apabila mereka melanjutkan serangan dan pengepungannya terhadap Yaman.
Baca juga: Riyadh Disasar Rudal Yaman, Kedubes AS di Saudi Himbau Warganya Waspada