Purna Warta – Pejabat tinggi di sektor pertahanan Uni Emirat Arab menekankan bahwa negaranya sepenuhnya berada di pihak Israel dalam pertarungan melawan Republik Islam Iran. Ia juga menyebut Iran dan Hamas adalah biang di balik kesengsaraan bangsa Palestina.
Ali Rashid al-Nuaimi, ketua Komite Pertahanan, Dalam Negeri dan Hubungan Luar Negeri Dewan Federal UEA, menyinggung kemungkinan dibukannya kembali kesepakatan nuklir Iran (JCPOA), menuduh masyarakat internasional “memberi Republik Islam Iran sebuah kesempatan untuk eksis.”
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar ekonomi “Globes”, pejabat Emirat ini menggambarkan rezim Republik Islam Iran sebagai “penjahat”, dan mengatakan, “Alih-alih memerangi rezim ini sampai akhir, masyarakat internasional memberikan kesempatan untuk bertahan hidup dan mempertahankan keberadaannya.”
Mengenai kesepakatan nuklir Iran (JCPOA), yang ditandatangani antara Republik Islam Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, ditambah Jerman pada tahun 2015, ia mengklaim: “Iran telah secara konsisten melanggar hukum internasional dan terus menerus melanggar kedaulatan tetangganya. Ini bukan hanya tanggung jawab Israel atau Amerika Serikat atau negara-negara Teluk, tetapi seluruh komunitas internasional karena ini adalah ancaman global.”
“Kesepakatan nuklir Iran memberi lampu hijau negara itu dapat beroperasi di kawasan secara bebas, untuk melakukan sabotase dan terorisme, dan ikut campur dalam urusan internal negara lain,” kata pejabat Emirat itu, melanjutkan tuduhannya terhadap Iran.
Lebih lanjut ia menekankan bahwa rakyat dan sistem Iran adalah dua hal yang berbeda. Ia mengatakan bahwa sistem Iran adalah penyebab terbesarnya, bukan rakyatnya. Ia menghimbau agar bangsa Iran harus didukung untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, lebih tenang dan lebih damai (dengan digulingkannya sistem yang berkuasa).
Al-Nuaimi, sebelumnya pada konferensi tahunan Institut Kontra-Terorisme (ICT) di Universitas Reichman di Herzliya di Israel dua pekan lalu, mengatakan: “Pemerintah Israel dan UEA berdiri bersama melawan Iran.”
“Ini bukan perang Anda [saja], ini adalah perang kita semua. Anda melakukan banyak hal di belakang layar, datanglah agar kita bisa menjadi mitra dan bersama-sama dan setara, dalam perang bersama menggunakan bahasa yang sama, melawan terorisme bersama,” kata ketua Komite Pertahanan, Dalam Negeri dan Luar Negeri Dewan Nasional Federal UEA yang ditujukan kepada Israel.
Al-Nuaimi baru-baru ini, dalam sebuah catatan kontroversial yang diterbitkan di surat kabar Amerika Newsweek, menutupi kejahatan rezim Zionis, mengklaim bahwa Iran dan Gerakan Perlawanan Islam Hamas adalah pelaku penderitaan rakyat Palestina, bukan Israel.
Dia sendiri, yang memediasi penandatanganan perjanjian normalisasi “Abraham” antara rezim Zionis dan empat negara Arab, menyerukan “pembebasan Palestina dari Hamas dan Iran” dalam memorandum tersebut, dengan mengklaim: “Hak-hak rakyat Palestina dan cita-citanya telah dihilangkan oleh Hamas yang mengabdi kepada Iran.”