Tehran, Purna Warta – Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran Issa Zarepour mengatakan Republik Islam termasuk di antara 10 negara teratas yang memproduksi satelit dan kendaraan peluncuran luar angkasa.
Baca Juta : Kemiskinan di Kanada Bisa Memicu Pemberontakan Jika Tak Diatasi
Iran memiliki pangkalan untuk meluncurkan roket pembawa satelit ke ruang angkasa dan stasiun bumi untuk menerima data dari satelit, kata Zarepour dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita televisi berbahasa Arab Iran, Al-Alam TV, pada hari Minggu.
Merujuk pada tonggak penting program luar angkasa Iran setelah kemenangan Revolusi Islam tahun 1979, ia berkata, “Contohnya, kendaraan peluncur luar angkasa kami dapat membawa satelit yang beratnya mencapai 200 kg dan menempatkannya di orbit.”
Iran juga berencana mengirim satelit yang lebih berat ke luar angkasa dalam 5 tahun ke depan, kata menteri tersebut.
Zarepour menunjuk pada kemajuan signifikan dalam program luar angkasa negara itu pada tahun 1402 dan berkata, “Untuk pertama kalinya, Iran berhasil menempatkan satelitnya di orbit Rendah Bumi, yang berjarak 450 hingga 2.000 km dari bumi. Satelit Iran kini berada di luar angkasa.”
Baca Juta : Presiden Vietnam Mengundurkan Diri Kendati Baru 1 Tahun Menjabat
Pada tahun mendatang, Iran berencana mempersiapkan sekelompok satelit komunikasi dan internet untuk dikirim ke luar angkasa, terutama di daerah terpencil, tambahnya.
Menteri mencatat bahwa hanya dua dari 12 peluncuran ruang angkasa yang dilakukan Iran pada tahun 1402 dilakukan oleh Rusia mengingat kemajuan besar Moskow dalam teknologi luar angkasa.
Dia mengatakan Iran saat ini sedang membangun pangkalan luar angkasa terbesar di Asia Barat di selatan negara itu dan tahap pertamanya akan selesai pada tahun depan.
Meskipun sanksi diberlakukan oleh negara-negara Barat dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah mengambil langkah besar dalam program luar angkasa sipil.
Baca Juta : Iran Tolak Pesan-pesan Nowruz yang Hipokrit dari Para Pemimpin AS
Pada akhir bulan Februari, Iran berhasil menempatkan satelit penginderaan penelitian Pars 1 yang dibuat di dalam negeri ke orbit. Satelit seberat 134 kilogram diluncurkan oleh roket Soyuz dari Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh Rusia.