Shanaa, Purna Warta – Pasukan Yaman menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke pesawat tempur F-16 AS yang terbang di lepas pantai Yaman di atas Laut Merah, Fox News melaporkan pada hari Sabtu, mengutip pejabat senior Pentagon. Insiden itu terjadi pada 19 Februari, menurut laporan itu, yang menambahkan bahwa pasukan Yaman juga meluncurkan rudal lain pada hari yang sama yang menargetkan pesawat nirawak MQ-9 Reaper Amerika yang canggih. Angkatan Bersenjata Yaman belum mengomentari klaim tersebut.
Sejak 7 Oktober 2023, pasukan Yaman telah melakukan ratusan serangan terhadap target-target Israel dan Amerika setelah kampanye militer Israel yang didukung AS di Gaza.
Pada bulan Januari, pasukan Yaman melancarkan serangan besar-besaran terhadap kapal induk AS USS Harry S. Truman di Laut Merah, yang memaksanya mundur ke bagian paling utara jalur air tersebut. Kapal induk tersebut menggantikan USS Abraham Lincoln, yang juga mundur November lalu di tengah meningkatnya serangan Yaman.
Sebagai tanggapan, AS dan Israel telah melakukan serangan udara di wilayah Yaman, yang menghantam infrastruktur sipil, termasuk kota pelabuhan penting al-Hudaydah, serta posisi militer.
Fox News melaporkan bahwa rudal yang ditembakkan pada tanggal 19 Februari gagal mengenai sasarannya, klaim yang sering dibuat oleh Pentagon setelah serangan Yaman. Namun, pasukan Yaman telah berhasil menjatuhkan beberapa pesawat nirawak MQ-9 Reaper dalam operasi sebelumnya.
Laporan tersebut juga menggambarkan insiden tersebut sebagai “pertama kalinya” pasukan Yaman menargetkan pesawat tempur AS. Namun, pada bulan Desember, pasukan Yaman mengklaim telah menembak jatuh jet tempur F-18 AS dan memaksa pesawat lain untuk mundur selama upaya serangan Amerika-Inggris di Yaman.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, telah berulang kali menyatakan bahwa pasukan Yaman akan terus mempertahankan kedaulatan nasional dan menanggapi tindakan agresi.