Shanaa, Purna Warta – Angkatan Bersenjata Yaman mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan terhadap target-target Israel dan AS, termasuk Bandara Ben Gurion, sebuah pembangkit listrik, dan kapal induk USS Harry S. Truman, sebagai tanggapan atas agresi yang sedang berlangsung terhadap Gaza dan aksi militer pimpinan AS di Yaman.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara militer Yaman, mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa unit rudal Yaman menyerang Bandara Internasional Ben Gurion, yang terletak 20 kilometer di tenggara Tel Aviv, dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2.
Pasukan Yaman juga meluncurkan rudal balistik Zulfiqar di sebuah pembangkit listrik di selatan al-Quds yang diduduki. Rudal Zulfiqar dikenal karena kemampuannya menghindari radar dan kemampuan manuvernya, dengan jangkauan melebihi 2.000 kilometer. Saree menyatakan kedua serangan tersebut berhasil mencapai sasarannya.
Selain itu, pasukan angkatan laut, rudal, dan pesawat nirawak Yaman melakukan serangan multi-cabang terhadap kapal induk USS Harry S. Truman, kapal Angkatan Laut AS. Saree menjelaskan serangan tersebut melibatkan pesawat nirawak kamikaze dan rudal jelajah, yang dilakukan saat pasukan AS mempersiapkan serangan udara besar-besaran terhadap Yaman.
Pejabat militer senior tersebut mengonfirmasi bahwa serangan tersebut berhasil mencegah serangan udara AS. Saree menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman siap menghadapi segala ancaman dari Israel atau AS, dengan menegaskan bahwa tindakan mereka adalah untuk membela Palestina.
Ia menegaskan kembali komitmen Yaman untuk melanjutkan operasi pembalasan terhadap Israel selama pengepungan di Gaza masih berlangsung. Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, Yaman telah menyatakan dukungan yang tak tergoyahkan untuk Palestina.
Gerakan perlawanan Ansarullah juga menargetkan kapal-kapal Israel, AS, dan Inggris dalam upaya menghentikan perang Israel di Gaza. Operasi-operasi ini secara khusus mengganggu perdagangan Israel dengan menutup pelabuhan Eilat, yang menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Penguasa Yaman telah berjanji untuk mengintensifkan serangan mereka sampai Israel menghentikan serangan darat dan udara di Gaza. Menurut laporan terbaru, serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 45.541 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 108.000 orang sejak dimulainya perang.