Teheran, Purna Warta – Unit Angkatan Darat Korps Garda Revolusi Islam berhasil menghancurkan target yang telah ditentukan sebelumnya selama tahap akhir latihan perang Payambar-e Azam (Nabi Besar) 19, menggunakan drone Mohajer-6 yang dilengkapi dengan bom seri Qaem.
Fitur utama dari fase ini adalah penggunaan drone FPV (First-Person View) secara ekstensif oleh Angkatan Darat IRGC, yang baru-baru ini telah diintegrasikan ke dalam unit tempur.
Selama fase akhir latihan, drone tempur dan serang IRGC melakukan operasi yang tepat terhadap target yang ditentukan. Drone Mohajer-6 yang dilengkapi dengan bom seri Qaem melakukan serangan yang tepat pada target yang ditentukan.
Dalam skenario ofensif, pesawat nirawak FPV dengan cepat mengidentifikasi dan melenyapkan target yang ditugaskan.
Latihan perang Great Prophet 19, yang diluncurkan awal minggu ini oleh Angkatan Darat dan IRGC, mencakup wilayah tenggara, selatan, dan barat negara tersebut. Operasi ini dirancang untuk meningkatkan kesiapan tempur dan menguji sistem senjata yang baru dikembangkan.
Salah satu aspek penting dari latihan ini adalah simulasi pertahanan infrastruktur penting. Simulasi ini menggunakan serangan udara tiruan untuk mencegah potensi ancaman terhadap situs nuklir Iran.