Baghdad, Purna Warta – Perlawanan Islam di Irak mengatakan drone mereka telah menyerang pangkalan udara Ain Al-Asad yang dikelola AS di Irak barat sebagai serangan baru sebagai pembalasan atas keterlibatan Washington dalam genosida Israel di Gaza.
Baca Juga : Intelijen AS: Hingga 45% Amunisi Udara yang Ditembakkan Israel di Jalur Gaza Tanpa Kontrol
Tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam serangan yang terjadi pada Kamis malam itu. Ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah karena dukungannya terhadap kekejaman Israel. Banyak serangan terhadap pasukan AS yang diklaim dilakukan oleh kelompok yang beroperasi di bawah bendera Perlawanan Islam di Irak.
Pada hari Kamis, kelompok perlawanan mengumumkan serangan pesawat tak berawak terhadap pangkalan militer AS di Kegubernuran Al-Hasakah, timur laut Suriah.
Pada Kamis pagi, pejuang perlawanan juga menargetkan pangkalan militer AS di ladang gas Koniko di Kegubernuran Dayr al-Zawr, Suriah. Beberapa jam sebelumnya, mereka juga menargetkan pangkalan militer AS di wilayah Al-Tanf dan Al-Rukban, keduanya di Suriah.
Sebuah kelompok anti-teror Irak mengatakan pasukannya akan tetap siap sampai pasukan pendudukan Amerika benar-benar diusir. Para pejabat pertahanan Amerika mengatakan pangkalan-pangkalan Amerika di Irak dan Suriah telah diserang sebanyak 100 kali sejak 17 Oktober, melukai puluhan tentara Amerika.
Tentara AS telah beberapa kali menyerang Pasukan Mobilisasi Populer Irak selama beberapa minggu terakhir, menewaskan beberapa pasukan Irak. Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani telah memperingatkan AS terhadap serangan semacam itu terhadap negara Arab tersebut.
Baca Juga : Iran: Mesin Perang Israel Membutuhkan Dukungan AS untuk Perang Gaza
Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel, telah memberikan senjata dan amunisi dalam jumlah besar kepada rezim tersebut sejak awal perang Gaza. Washington juga telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut rezim pendudukan menghentikan agresinya.
Kelompok perlawanan Irak telah bersumpah untuk melanjutkan serangan balasan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut sementara Israel terus membunuh warga Palestina di Jalur Gaza.