Tel Aviv, Purnawarta – Israel dikabarkan akan membuka pusat layanan kesehatan mental baru seiring pasukannya mengalami masalah mental akibat bertempur melawan Hamas di Jalur Gaza. Dilansir dari Times of Israel, militer Israel melaporkan setidaknya 1730 pasukannya menderita post-traumatic stress disorder (PTSD) semenjak invasi ke Jalur Gaza.
Baca Juga : Stabilitas akan Terwujud dengan Diakhirinya Pendudukan Israel
Rencananya, pusat layanan kesehatan mental tersebut akan menyertakan sebuah klinik yang khusus untuk merawat para pasukan yang menderita PTSD.
Militer Israel melaporkan bahwa setidaknya 30.000 pasukannya sempat berdiskusi terkait kesehatan mentalnya dengan para ahli. Sekitar 3450 tentara menelpon hotline yang menangani aduan terkait kesehatan mental. Militer Israel bahkan mendatangkan 270 ahli kesehatan mental hanya untuk mengurus problem kejiwaan yang berkembang di tengah pasukannya ini.
Sementara itu, Amerika Serikat dikejutkan dengan aksi protes ekstrem yang dilakukan tentaranya, Aaron Bushnell terhadap genosida di Israel. Pemuda berusia 25 tahun tersebut membakar dirinya di depan gedung kedutaan Israel di Washington sebagai simbol penolakan mutlak terhadap genosida yang terjadi di Jalur Gaza.
Baca Juga : Yaman Serang Kapal Perang dan Kapal Tanker Amerika
Ia dirumorkan menderita penyakit mental. Namun dari cara bicara, surat wasiat dan post terakhirnya di laman media sosial menunjukkan bahwa Bushnell tidak mengidap kelainan kejiwaan apapun. Ia melakukan aksi tersebut dengan kesadaran total untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dunia terkait bencana kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza