Purna Warta – Harga minyak naik lebih dari 2% seiring AS dan Inggris melakukan serangan terhadap 12 tempat di Yaman pada Jumat pagi (12/1).
Minyak mentah berjangka Brent naik $1,53, atau 2%, pada $78,94 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS diperdagangkan $1,53, atau 2,1% lebih tinggi, pada $73,55 pada pukul 3.37 pagi GMT.
Baca Juga : Demo di Depan Gedung Putih Dukung Yaman
Indeks acuan tersebut menambah kenaikan hampir 1% dari hari sebelumnya, memastikan harga berada di jalur kenaikan mingguan kedua berturut-turut.
Serangan AS dan Inggris merupakan salah satu demonstrasi paling dramatis sejauh ini mengenai meluasnya perang Israel di Gaza sejak meletusnya perang tersebut pada bulan Oktober.
Saksi mata di Yaman membenarkan adanya ledakan di seluruh negeri. Presiden AS Joe Biden mengatakan “serangan yang ditargetkan” adalah pesan yang jelas bahwa AS dan mitranya tidak akan mentolerir serangan terhadap personelnya atau “membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi”.
Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda mendukung operasi tersebut, katanya.
Sejak dimulainya kampanye militer tanpa henti rezim Israel terhadap Gaza pada awal Oktober, masyarakat Yaman secara terbuka menyatakan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel. Angkatan Bersenjata telah melakukan serangan baru-baru ini terhadap kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel di dekat pelabuhan Yaman, termasuk intersepsi dan penyitaan sebuah kapal yang terkait dengan rezim Tel Aviv pada 19 November.
Pengepungan Israel yang sedang berlangsung telah menimbulkan banyak korban jiwa bagi warga Palestina di Gaza, yang telah menderita perang sejak 7 Oktober.
Baca Juga : Moskow Serukan Pertemuan Darurat DK PBB Terkait Perkembangan Terkini Yaman
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan hampir 23.357 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam perang yang dimulai rezim tersebut setelah operasi yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah Palestina.