Manama, Purna Warta – Kedutaan Besar AS di Manama telah membuat marah rakyat Bahrain dengan mengibarkan bendera LGBT di gedung kedutaan.

Pengguna media sosial di Bahrain menyebut tindakan kedutaan AS tidak menghormati pemikiran, ide dan nilai-nilai bangsa dan agama-agama samawi.

Mereka juga mengatakan bahwa langkah ini menunjukkan niat tersembunyi dari negara kolonial yang ingin menabur benih penyimpangan dan kerusakan moral di masyarakat Bahrain.

Baca Juga : Tarik Pasukan dari Ram Hamdan, Pasukan Turki Malah Bercokol di Jabal al-Zawiya

Kedutaan Besar AS di Bahrain mem-posting foto bendera AS di sebelah bendera LGBT di gedung kedutaan, dan menulis bahwa Kedutaan Besar AS di Manama hari ini dengan bangga mengibarkan bendera LGBT.

Misi diplomatik AS di negara lain adalah menyebarkan propaganda LGBT dengan mengibarkan bendera pelangi di kedutaannya. Hal itu dalam pandangan mereka adalah sebuah upaya untuk membela hak semua manusia.

Langkah ini telah memicu reaksi luas di kalangan politik, agama, parlemen dan rakyat.

Koalisi Revolusi 14 Februari Bahrain menyebut langkah itu sebagai penghinaan terhadap agama-agama samawi dan menyakiti perasaan bangsa Muslim Bahrain.

Sebuah pernyataan dikeluarkan yang menyatakan bahwa Amerika Serikat selalu arogan dengan negara lain dalam kebijakannya yang merendahkan yang berakibat negatif bagi negara.

Upaya pengibaran bendera LGBT belakangan ini di pusat di ibukota Bahrain, Manama, hanyalah memanas-manasi perasaan rakyat dan tidak menghargai nilai-nilai luhur Islam dan agama-agama samawi lainnya. Hal itu dengan jelas menunjukkan niat tersembunyi AS untuk menabur benih-benih penyimpangan moral di masyarakat Bahrain.

Rakyat Bahrain mengutuk tindakan ini dan menganggapnya tidak menghormati agama dan moralitas manusia yang tinggi. Pemerintah Biden harus menghentikan tindakan memalukan ini dan meminta maaf kepada rakyat Bahrain. Bangsa ini tidak akan membiarkan negaranya menjadi arena sesat dan tidak akan membiarkan siapapun menghina kedaulatan nasionalnya serta nilai dan prinsip moral dan agamanya.

Lebih dari 38 ulama Bahrain telah mendukung pernyataan tersebut dan mengecam aksi amoral kedubes AS itu.

Tindakan Amerika Serikat ini telah dianggap sebagai penyimpangan pada fondasi agama, moral dan nilai-nilai sosial Bahrain.

Abdul Razzaq al-Hatab, anggota parlemen Bahrain, menyebut tindakan kedutaan AS itu tidak bermoral, bertentangan dengan ajaran-ajaran agama, diplomasi dan sosial, serta menghina prinsip dan nilai moral yang tinggi.

Baca Juga : Senator AS: Washington Akan Gunakan Diplomasi Beserta Sanksi Terhadap Iran

Kampanye Parlemen Arab juga menyebut tindakan Kedutaan Besar AS di Bahrain sebagai langkah buruk dan tercela yang bertentangan dengan prinsip dan moral semua agama.

Warga dan orang asing yang tinggal di Bahrain juga mengecam keras langkah tersebut. Netizen lokal men-tweet bahwa itu adalah kesalahan besar dan bertentangan dengan fitrah manusia dan menekankan perlunya menghormati perasaan warga dan pengikut semua agama.

Dr. Seyyed Hashem Mousavi mentweet, “Dapatkah diterima bahwa kedutaan besar di negara Islam mengibarkan bendera LGBT? Sungguh penghinaan terhadap kepercayaan umat Islam.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here