Teheran, Purna Warta – Komandan angkatan laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan penambahan pasukan terbaru, kapal perang Abu Mahdi al-Muhandis, membawa pesan kesiapan menghadapi musuh-musuh negaranya.
Baca Juga : Kesepakatan Iran-Rusia dan Ekspansi BRICS Berarti Kehancuran Dolar
Kapal yang dilaunching pada awal bulan ini, memiliki fitur teknologi penghindar radar yang canggih, dan dapat berlayar dalam radius 2.000 mil laut tanpa terdeteksi. Kapal ini mengandalkan empat sistem propulsi buatan dalam negeri, dan memiliki daya tahan angkatan laut selama 14 hari.
IRGC menambahkan kapal perang Abu Mahdi Muhandi, 100 kapal serang cepat ke armada angkatan laut
Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah menerima kapal perang yang dapat menghindari radar, dan 100 kapal serangan cepat yang dilengkapi dengan berbagai rudal.
“Abu Mahdi Muhandis membawa pesan perdamaian dan persahabatan bagi negara-negara Muslim di kawasan Teluk Persia,” Laksamana Muda Alireza Tangsiri mengatakan kepada jaringan berita televisi berbahasa Arab al-Alam Iran pada hari Selasa. “Tetapi jika pihak yang tidak berkepentingan berusaha menciptakan masalah, kapal tersebut akan menyampaikan pesan kesiapan dalam menghadapi musuh,” tambahnya.
Baca Juga : Iran Nyatakan Kesiapan Bantu Pemulihan Hubungan Diplomatik Turki-Suriah
“Kami menikmati kesiapan penuh, dan harus selalu siap. Dalam konteks yang sama, latihan yang kami adakan di wilayah tersebut merupakan indikasi kesiapan kami,” kata komandan tersebut.
Kehadiran militer asing mengganggu keamanan regional
“Wilayah Teluk Persia adalah rumah bagi kami dan negara-negara tetangga,” kata Tangsiri.
Pihak asing terpaksa “membuat musuh” sehingga mereka dapat memperluas kehadiran regional mereka dan mempertahankan penjualan senjata mereka di sini, kata Tangsiri.
Sementara itu, “kehadiran militer asing [di wilayah Teluk Persia] tidak masuk akal baik bagi masyarakat di wilayah tersebut atau [mengenai masalah] keamanan regional,” ujarnya, seraya menambahkan, “Kehadiran [militer] asing di wilayah ini mengganggu keamanan [regional].”
Baca Juga : Tidak Mampu Akhiri Genosida di Gaza, Presiden Raisi Serukan Reformasi PBB
“Tidak diperlukan kehadiran ekstra-regional [di sini], dan pembentukan ketenangan dilakukan oleh lembaga negara-negara kawasan.”
Tangsiri, sementara itu, mengusulkan diadakannya latihan angkatan laut bersama di antara negara-negara Muslim di kawasan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menjaga keamanan regional.