Pangkalan Militer AS di Timur Laut Suriah menjadi Sasaran Drone Berbahan Peledak

Damaskus, Purna Warta – Dua fasilitas militer yang diduduki pasukan Amerika di provinsi Hasakah, Suriah timur laut, menjadi sasaran serangan terpisah oleh kendaraan udara tak berawak.

Jaringan berita televisi berbahasa Arab Lebanon al-Mayadeen, mengutip sumber-sumber lokal yang berbicara tanpa menyebut nama, melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak menargetkan fasilitas milik AS di pangkalan militer Kharab al-Jir di distrik Yarubiyah di provinsi tersebut pada hari Minggu.

Belum ada laporan mengenai tingkat kerusakan di instalasi militer tersebut, dan kemungkinan korban jiwa.

Hal ini terjadi tak lama setelah drone tempur lainnya menyerang pangkalan militer AS di kota Rumeilan yang kaya minyak.

Sebelumnya, Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegramnya mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di Pangkalan Udara al-Harir, yang terletak 45 kilometer (27,9 mil) di utara Erbil Internasional. Bandara, pada Sabtu malam.

Kelompok tersebut mencatat bahwa serangan udara tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas dukungan AS terhadap perang berdarah Israel melawan warga Palestina di Jalur Gaza.

Dua pangkalan AS milik pasukan pendudukan Amercain di Suriah dilaporkan diserang di provinsi Hasakah, timur laut negara itu.

Perlawanan Islam di Irak telah mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar dari lusinan serangan baru-baru ini terhadap pasukan pendudukan AS di Irak dan Suriah, dan mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza.

Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tanggal 2 November mengesahkan paket bantuan militer mandiri senilai $14,3 miliar untuk Israel. Namun undang-undang tersebut belum mendapat persetujuan Senat.

Washington, yang mendukung serangan ganas Tel Aviv di Gaza sebagai sarana “pertahanan diri,” juga telah menggunakan hak vetonya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta rezim pendudukan untuk menghentikan agresinya.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di jalur Gaza, termasuk rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah, sejak gerakan perlawanan Palestina melancarkan serangan mendadak, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap rezim tersebut pada tanggal 7 Oktober.

Setidaknya 21.672 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. 65.165 orang lainnya juga menderita luka-luka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *