Pangkalan Militer AS di Irak utara dan Suriah Timur Diserang Drone Bermuatan Bahan Peledak

Pangkalan Militer AS di Irak utara dan Suriah Timur Diserang Drone Bermuatan Bahan Peledak

Bagdad, Purna Warta Dua pangkalan dan fasilitas militer yang ditempati oleh pasukan AS di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak dan provinsi Hasakah di timur laut Suriah telah menjadi sasaran serangan terpisah oleh pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak, yang merupakan serangan terbaru dari serangkaian serangan terhadap pasukan Amerika di dua negara tetangga tersebut.

Baca Juga : Komandan Senior Israel Tewas dalam Invasi ke Gaza

Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di saluran Telegramnya mengaku bertanggung jawab atas serangan Jumat pagi terhadap pasukan AS yang berbasis di dekat Bandara Internasional Erbil.

Dicatat bahwa pangkalan itu menjadi sasaran dua pesawat tak berawak, menghubungkan serangan itu dengan dukungan AS terhadap kampanye militer berdarah Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Perang brutal yang dilancarkan rezim Tel Aviv terhadap wilayah kantong Palestina yang terkepung sejak 7 Oktober sejauh ini telah merenggut nyawa hampir 9.061 orang, termasuk 3.700 anak-anak dan lebih dari 2.300 perempuan.

Rezim melancarkan perang setelah kelompok perlawanan Gaza melakukan Operasi Badai al-Aqsa, operasi terbesar mereka melawan entitas pendudukan selama bertahun-tahun.

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder membenarkan dalam konferensi pers bahwa pasukan Amerika menjadi sasaran di Erbil.

“Kami mengetahui adanya serangan hari ini terhadap pasukan AS di pangkalan udara Erbil di Irak,” katanya, seraya menambahkan bahwa serangan itu “tidak berhasil.”

Baca Juga : Ansarullah Lanjutkan Operasi Militer Lawan Israel

“Tidak ada korban jiwa [tetapi] ada kerusakan kecil pada infrastruktur,” kata Ryder.

Pada hari yang sama, sebuah pangkalan militer, tempat pasukan pendudukan Amerika dan militan Takfiri sekutunya ditempatkan, menjadi sasaran kendaraan udara tak berawak di timur laut Suriah.

Jaringan berita televisi berbahasa Arab Lebanon al-Mayadeen, mengutip sumber lokal, melaporkan bahwa drone tersebut menghantam fasilitas di kota al-Shaddadi, yang terletak sekitar 50 kilometer (31 mil) selatan Hasakah.

Serangkaian ledakan besar terdengar di dalam pangkalan militer yang menampung pasukan pendudukan AS di Suriah

Menurut juru bicara Pentagon, pasukan militer AS telah diserang setidaknya 16 kali dengan drone dan roket di Irak dan Suriah antara 17 dan 26 Oktober.

“Antara 17 dan 18 Oktober, Waktu Bagian Timur, 21 personel AS mengalami luka ringan akibat serangan pesawat tak berawak di pangkalan udara al-Asad di Irak dan garnisun al-Tanf di Suriah,” kata Ryder.

“Di garnisun Tanf, selama dua hari ini, terdapat 17 personel AS yang mengalami luka ringan, 15 di antaranya didiagnosis TBI – Cedera Otak Traumatis. Di pangkalan udara al-Asad, empat personel didiagnosis menderita TBI tetapi tidak ada yang terluka dan dalam semua kasus, anggota kembali bertugas,” katanya.

Baca Juga : Aktivis Pro Palestina Blokir Keberangkatan Kapal Pasokan Militer AS untuk Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin mendesak Perdana Menteri Irak Mohammed Shia’ al-Sudani untuk mengejar para penyerang pangkalan dan pasukan AS di Irak, menurut Departemen Luar Negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *