Pangkalan AS di Ain al-Asad Menjadi Sasaran Serangan Drone Perlawanan Irak

Baghdad, Purna Warta Pangkalan udara Ain al-Asad yang menampung pasukan AS di Irak dilaporkan mendapat serangan pesawat tak berawak baru di tengah laporan yang menunjukkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan penarikan pasukan dari Irak.

Baca Juga : Angkatan Darat Iran Sangat Siap Berikan Respons yang Menghancurkan

Pangkalan yang terletak di provinsi barat Anbar diserang pesawat tak berawak pada Jumat pagi, Sabereen News melaporkan. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan.

Serangan itu terjadi sehari setelah Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan Baghdad dan Washington telah sepakat untuk membentuk sebuah komite untuk memulai pembicaraan guna menetapkan jadwal penarikan bertahap pasukan Amerika dari negara Arab tersebut.

Kedua negara sepakat untuk membentuk kelompok kerja yang pada akhirnya akan mengarah pada perumusan “jadwal waktu yang spesifik dan jelas… dan untuk memulai pengurangan bertahap penasihat (koalisi) di wilayah Irak,” bunyi pernyataan itu.

Para pejabat Irak, termasuk Perdana Menteri Mohammad Shia al-Sudani, telah berulang kali mendesak penarikan pasukan AS dari negara mereka. “Ada kebutuhan untuk mengatur ulang hubungan [Irak-AS] sehingga tidak menjadi target atau pembenaran bagi pihak mana pun, baik internal maupun asing, untuk merusak stabilitas di Irak dan kawasan,” kata Sudani kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Bagdad. pada tanggal 9 Januari.

Sudani mengatakan keluarnya negara tersebut harus dinegosiasikan melalui “proses pemahaman dan dialog.”

“Mari kita sepakati kerangka waktu (keluarnya koalisi) yang sejujurnya cepat, sehingga tidak berlangsung lama dan serangan terus terjadi,” ujarnya.

Baca Juga : AS Berencana Pasok Jet Tempur F-35 dan F-15 ke Israel di Tengah Perang Gaza

Serangan terhadap pangkalan AS

Ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah yang dipicu oleh dukungan mereka terhadap kekejaman Israel. Banyak serangan terhadap pasukan AS yang diklaim dilakukan oleh kelompok yang beroperasi di bawah bendera Perlawanan Islam di Irak.

Pekan lalu, kelompok perlawanan Irak menembakkan beberapa rudal balistik dan roket ke Ain al-Asad, dilaporkan menyebabkan cedera otak traumatis pada personel di pangkalan tersebut.

Komando Pusat AS mengkonfirmasi serangan itu pada Sabtu malam dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sejumlah” personel AS sedang dievaluasi karena cedera otak traumatis.

Tentara AS telah beberapa kali menyerang Pasukan Mobilisasi Populer Irak selama beberapa minggu terakhir, menewaskan beberapa pasukan Irak. Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel, telah memberikan senjata dan amunisi dalam jumlah besar kepada rezim tersebut sejak awal perang Gaza.

Washington juga telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut rezim pendudukan menghentikan agresinya. Kelompok perlawanan Irak telah bersumpah untuk melanjutkan serangan balasan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut sementara Israel terus membunuh warga Palestina di Jalur Gaza.

Baca Juga : UNRWA Peringatkan Pelanggaran Hukum Kemanusiaan Internasional di Gaza

Selain itu, kelompok tersebut juga telah mendesak diakhirinya kehadiran pasukan asing di Irak lebih dari satu dekade setelah koalisi pimpinan AS menyerbu negara Arab tersebut dan secara terang-terangan melanggar hukum internasional berdasarkan klaim palsu bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *