Baghdad, Purna Warta – Pangkalan udara Ain al-Asad yang menampung pasukan AS di Irak dilaporkan mendapat serangan pesawat tak berawak baru di tengah laporan yang menunjukkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan penarikan pasukan dari Irak.
Baca Juga : Yaman Serang Kapal Tanker Minyak Inggris
Pangkalan yang terletak di provinsi barat Anbar diserang pesawat tak berawak pada Jumat pagi (26/1), lapor Sabereen News.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan.
Serangan itu terjadi sehari setelah Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan Baghdad dan Washington telah sepakat untuk membentuk sebuah komite untuk memulai pembicaraan guna menetapkan jadwal penarikan bertahap pasukan Amerika dari negara Arab tersebut.
“Kedua negara sepakat untuk membentuk kelompok kerja yang pada akhirnya akan mengarah pada perumusan jadwal waktu yang spesifik dan jelas, dan untuk memulai pengurangan bertahap penasihat (koalisi) di wilayah Irak,” bunyi pernyataan itu.
Para pejabat Irak, termasuk Perdana Menteri Mohammad Shia al-Sudani, telah berulang kali mendesak penarikan pasukan AS dari negara mereka.
Baca Juga : UKMTO Umumkan Serangan Rudal terhadap Sebuah Kapal
“Ada kebutuhan untuk mengatur ulang hubungan Irak-AS sehingga tidak menjadi target atau pembenaran bagi pihak mana pun, baik internal maupun asing, untuk merusak stabilitas di Irak dan kawasan,” kata Sudani kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Baghdad, pada tanggal 9 Januari.
Sudani mengatakan keluarnya negara AS harus dinegosiasikan melalui “proses pemahaman dan dialog.”
“Mari kita sepakati kerangka waktu (keluarnya koalisi) yang sejujurnya dengan cepat, sehingga tidak berlangsung lama, sedangkan serangan terus terjadi,” ujarnya.
Serangan terhadap pangkalan AS
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah yang dipicu oleh dukungan mereka terhadap kekejaman Israel. Banyak serangan terhadap pasukan AS yang diklaim dilakukan oleh kelompok yang beroperasi di bawah bendera Perlawanan Islam di Irak.
Pekan lalu, kelompok perlawanan Irak menembakkan beberapa rudal balistik dan roket ke Ain al-Asad, dilaporkan adanya cedera otak traumatis pada personel di pangkalan tersebut.
Baca Juga : Unjuk Rasa Besar-besaran di Sa’dah dan Rima
Komando Pusat AS mengkonfirmasi serangan itu pada Sabtu malam dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sejumlah personel AS sedang dievaluasi karena cedera otak traumatis.
Tentara AS telah beberapa kali menyerang Pasukan Mobilisasi Populer Irak selama beberapa minggu terakhir, menewaskan beberapa pasukan Irak.
Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel, telah memberikan senjata dan amunisi dalam jumlah besar kepada rezim tersebut sejak awal perang Gaza.
Washington juga telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut rezim pendudukan menghentikan agresinya.
Kelompok perlawanan Irak telah bersumpah untuk melanjutkan serangan balasan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut sementara Israel terus membunuh warga Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga : Tanggapi Putusan Pengadilan Dunia, Israel Larang Maskapainya ke Afsel
Selain itu, kelompok ini juga telah mendesak diakhirinya kehadiran pasukan asing di Irak lebih dari satu dekade setelah koalisi pimpinan AS menyerbu negara Arab tersebut dan secara terang-terangan melanggar hukum internasional berdasarkan klaim palsu bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal.